BANGLI, BALIPOST.com – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Republik Indonesia melakukan survei terhadap kualitas air danau Batur, Kintamani. Survei dilaksanakan beberapa hari sejak Selasa (23/4) lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli Putu Ganda Wijaya, Kamis (25/4) mengatakan, dalam kegiatan survei, pihak Kemenkomarves melakukan pemantauan terhadap kualitas air, sedimentasi, dan pemantauan kualitas udara.
Sebelumnya, Kemenkomarves sudah pernah melakukan survei yang sama beberapa waktu lalu. Sebelum Pemkab Bangli memulai program penuangan ecoenzym di Danau Batur. “Kalau untuk pengujian kualitas air kami selama ini kan koordinasinya hanya dengan P3E, namun kebetulan dari Kemenkomarves saat itu juga ikut di dalamnya,” ungkapnya.
Survey kualitas air yang dilakukan Kemenkomarves ini, kata Ganda adalah bagian persiapan Danau Batur sebagai showcase pada World Water Forum (WWF). “Setelah dilakukan survei hasilnya akan dirapatkan, nanti Bangli akan diundang ke Jakarta untuk membahas terkait kualitas air Danau Batur,” katanya.
Ganda menyampaikan bahwa secara kasat mata, saat ini telah terjadi peningkatan kualitas air Danau Batur pasca dituangi 237 ton ecoenzym secara bertahap. Air danau semakin jernih. Dari hasil uji laboratorium, ia juga mengklaim telah terjadi peningkatan kualitas air berdasarkan beberapa indikator, antara lain COD, BOD, tingkat keasaman dan lainnya.
Meski kualitas air Danau Batur disebut telah mengalami peningkatan, namun air Danau Batur masih belum layak untuk dikonsumsi. Dikatakan Ganda kualitas air danau Batur masuk kualitas dua. Untuk layak konsumsi harus diproses terlebih dahulu. (Dayu Swasrina/Balipost)