BUPATI Jembrana I Nengah Tamba meninjau pembangunan Pasar Umum Negara, Jumat (26/4). Dengan progres pembangunan yang sudah selesai separuh, ditargetkan tepat waktu bulan Juli mendatang. Pasar yang dibangun dengan anggaran pemerintah pusat ini, diproyeksikan menjadi pusat niaga dan ikon wisata Jembrana.
Pemantauan progres pembangunan Pasar Umum Negara, bupati didampingi Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, Forkopimda dan jajaran kepala organsiasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Bupati Tamba menyampaikan, pemantauan pembangunan Pasar Umum Negara ini untuk memastikan pembangunan pasar yang dimuliakan bulan September 2023, sesuai dengan perencanaan, mulai dari spesifikasi dan target pembangunan sesuai dengan desain dan ketentuan. “Ternyata ada yang kita addendum beberapa titik yang harus ada penyesuaian,” ujarnya.
Koreksi yang menjadi addendum pembangunan pasar ini, diantaranya mengenai beberapa ruang yang dinilai tidak perlu dibuat. Misalnya, salah satu ruangan yang akan digunakan untuk gudang dihapus, agar bisa dimanfaatkan dengan baik pada pedagang dan pengunjung. Sehingga dengan dihapusnya satu bangunan gudang agar bisa lebih terbuka. ” Karena pasar ini nantinya tidak hanya sebagai pusat niaga tetapi juga ikonik pariwisata. Jadi orang yang datang pasar ini, memberikan kesan positif bagi pengunjung,” ungkapnya.
Bupati menyampaikan, Pasar Umum Negara ini diproyeksikan menjadi pasar terbaik. Tidak hanya sdi Bali tetapi juga terbaik se -Indonesia. Bahkan nantinya, direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. “Karena itu, peninjauan pasar ini untuk saling mengoreksi, agar pada saat peresmian berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Bupati Tamba menegaskan, bahwa Pasar Umum Negara ini sebagai titik nol kabupaten Jembrana. Artinya, Pasar Umum Negara sebagai pusat niaga dan destinasi wisata, karena nantinya akan terhubung dengan sentra tenun, rumah cokelat, sirkuit all in one Jembrana dan destinasi wisata yang ada di Jembrana seperti Kampung Loloan dan Puri Agung Negara. “Pasar Umum Negara ini diharapkan menjadi ikon wisata juga. Nantinya juga menjadi kunjungan wisata,” ungkapnya.
Pasar Umum Negara dan sekitarnya juga akan ditata, sehingga pengunjung dan wisatawan yang datang bisa menikmati pasar tradisional yang dikonsep modern. Sebagai pasar terbaik, mulai dari anak sekolah sampai masyarakat semua kalangan bisa nyaman datang ke pasar. Bahkan pasar menjadi ruang berkumpul diskusi dan bersuka cita. “Bahkan bisa buka 24 jam karena sekitar pasar nantinya akan dibuat total pedestarian yang nyaman bagi pengunjung, seperti mini Malioboro,” ungkapnya.
Bupati Tamba berharap mendapat dukungan dari masyarakat, karena pembangunan pasar ini sebagai salah satu upaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat Jembrana. “Dukungan dari masyarakat Jembrana, menjadi kunci dari keberhasilan program Pemerintah Kabupaten Jembrana,” tegasnya.
Bupati Tamba menambahkan, sebelum nantinya Pasar Umum Negara ini dibuka, akan ada konsultan yang secara khusus akan bertemu dengan pedagang untuk memberikan pengarahan. Konsultan akan memberikan pengarahan secara terperinci mengenai kemasan dan tata cara menerima pengunjung yang baik.
Para pedagang Pasar Umum Negara juga akan diberikan seragam, misalnya di hari tertentu pedagang menggunakan pakaian adat madya. “Sehingga Pasar Umum Negara benar -benar menjadi ikon niaga dan wisata. Upaya ini untuk menciptakan destinasi, bukan destinasi warisan,” tegasnya.
Bupati Tamba, di hari yang sama juga meninjau Rumah Produksi Bersama (RPB) Komoditas Kakao Jembrana. Karena pabrik cokelat Jembrana ini, salah satu objek yang akan dikunjungi Presiden Joko Widodo dalam rangka rencana kunjungan kerjanya ke Jembrana. (Adv/Balipost)