BUPATI Karangasem I Gede Dana memimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Tanah Aron, Kamis (2/5).
Dalam upacara ini diikuti Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah, perwakilan ASN, guru, pelajar SMP, SMA, dan SMK se-Kabupaten Karangasem berjalan khidmat.
Dalam kesempatan ini, Gede Dana membacakan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia, Nadiem Makarim.
“Kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak, wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama, dengan gerakan merdeka belajar kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas,” ungkapnya.
Menurut Gede Dana, saat ini guru-guru sudah berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Para mahasiswa kini siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus, dan saat ini sudah dirasakan semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus mendukung untuk berekspresi.
“Mendikbudristek menitipkan merdeka belajar kepada semua para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional mari terus bergotong-royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan merdeka belajar,” pungkasnya.
Setelah mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Bupati Karangasem, I Gede Dana, dalam sebuah wawancara dengan media, menyampaikan pentingnya Kurikulum Merdeka Belajar dalam memberikan kebebasan kepada siswa. “Dengan kurikulum Merdeka Belajar, ada kebebasan bagi anak didik kita. Kami pemerintah memberikan ruang kepada para guru, dengan cara merdeka belajar, kami mensupport guru dan anak-anak,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, dengan perpindahan pegawai kontrak teknis, Bupati Dana menjelaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada kebutuhan mendesak akan tenaga pendidik. “Di SD, kami mengalami kekurangan 356 tenaga pendidik, sedangkan di SMP, kurang 12 orang. Oleh karena itu, pegawai kontrak dengan gelar S.Pd kami dorong pindah ke Disdikpora Karangasem untuk menutupi kekurangan tersebut,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini masih ada kekurangan sekitar 800 tenaga pendidik yang perlu diatasi. Atas kondisi itu, pihaknya telah mengajukan permohonan ke pusat agar dapat membuka Program Pendidikan Profesi Guru (P3K) khususnya di Karangasem untuk mengatasi kekurangan tersebut.”Kendati demikian, kita berharap kualitas pendidikan di Karangasem dapat terus meningkat demi masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang,” tandas Gede Dana. (Adv/Balipost)