Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan laporan tingkat inflasi April 2024 di Jakarta, Kamis (2/5/2024). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST. com – Tingkat inflasi kelompok pengeluaran transportasi sebesar 0,93 persen month-to-month (mom) memberikan andil terbesar terhadap tingkat inflasi bulanan April 2024, yakni sebesar 0,12 persen. Hal itu dikatakan Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.

“Penyumbang utama inflasi dari kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen, tarif angkutan antarkota dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen, serta tarif kereta api dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen,” kata Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (2/5).

Baca juga:  Pengembangan Infrastruktur Transportasi Perlu Perhatikan Dampak Negatif pada Lingkungan

Ia menyampaikan bahwa inflasi bulanan pada April 2024 tercatat sebesar 0,25 persen mtm berdasarkan peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,13 pada Maret 2024 menjadi 106,40 pada April 2024.

Komoditas lain yang juga memberikan andil terhadap inflasi bulanan pada April 2024 adalah daging ayam ras, daging sapi, bawang merah, bawang putih, tomat, ikan segar, jagung manis, jeruk, daun bawang, gula pasir, minyak goreng, sigaret kretek mesin (SKM), dan emas perhiasan.

Sedangkan komoditas beras, telur ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit menyumbangkan deflasi bulanan. Secara keseluruhan, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,03 persen mtm.

Baca juga:  Pemkab Lombok Utara Diminta Kaji Kembali Rencana Satu Pintu Ke Tiga Gili

Sementara itu, berdasarkan komponen, Amalia menyatakan bahwa inflasi bulanan pada April 2024 didorong oleh inflasi komponen inti dan komponen yang diatur oleh pemerintah. “Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,29 persen mtm dan memberikan andil inflasi sebesar 0,18 persen,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa komoditas utama yang menyumbangkan inflasi pada kelompok komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.

Sedangkan komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,62 persen mtm dengan andil inflasi sebesar 0,12 persen akibat inflasi pada tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota, tarif kereta api, dan SKM.

Baca juga:  Percepat Penanganan Bencana Kegempaan, Akses Perbantuan dari Negara Lain Dipermudah

Amalia mengatakan bahwa kondisi yang berbeda ditunjukkan oleh komponen harga bergejolak yang mengalami deflasi sebesar 0,31 persen mtm dengan andil deflasi sebesar 0,05 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen harga bergejolak adalah cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit,” ucapnya.

BPS juga mencatat bahwa inflasi tahunan pada April 2024 mencapai 3 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,19 persen (year-to-date/ytd). (Kmb/Balipost

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *