JAKARTA, BALIPOST. com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya memastikan tidak ada pengungsi erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara (Sulut) yang terlantar. Hal itu dikatakan Menteri Koordinator (Menko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
“Arahan dari Bapak Presiden supaya penanganan pengungsi harus dilakukan sebaik-baiknya, tidak ada satu pun pengungsi yang terlantar,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi membahas penanganan pengungsi erupsi Gunung Ruang di Istana Merdeka, Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (3/5).
Presiden Jokowi juga meminta dilakukan langkah-langkah cepat untuk mengatasi agar ada penyelesaian permanen terkait erupsi Gunung Ruang.
Menurut Menko Muhadjir, Presiden Jokowi menyetujui seluruh penduduk yang ada di Pulau Ruang yang jumlahnya mencapai 301 kepala keluarga untuk direlokasi.
“Relokasinya di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan lahannya akan disediakan Bapak Gubernur dan tadi Bapak Presiden sudah memerintahkan Kepada Menteri ATR dan Kementerian LHK untuk menyediakan juga lahan untuk pertanian dan perkebunan untuk mereka,” kata Menko Muhadjir Effendy.
Terkait pembangunan perumahan permanen di Bolaang Mongondow Selatan, Presiden Jokowi, kata dia, juga sudah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera melakukan pembangunan yang sesuai dengan standar dari kebencanaan, dimana dananya akan diambil dari dana siap pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Adapun untuk mengantisipasi persoalan sosial yang mungkin muncul akibat relokasi, pemerintah memastikan bahwa titik relokasi di Bolaang Mongondow Selatan secara tipologi memiliki kemiripan dengan lingkungan Gunung Ruang.
“Jadi di situ juga daerah nelayan, tapi tadi bapak Presiden juga sudah menginstruksikan adanya penambahan lahan untuk perkebunan dan pertanian,” jelas Menko Muhadjir Effenndy. (Kmb/Balipost)