MANGUPURA, BALIPOST.com – Sejumlah keluarga dan teman RA (23), PSK yang dibunuh di kos-kosan wilayah Kuta, Badung dan mayatnya dimasukan ke koper pada Sabtu (4/5) mendatangi Polsek Kuta. Mereka pun mengaku kaget atas peristiwa yang dialami korban.
Dari keterangan ipar korban, Ri, status perempuan asal Bogor, Jawa Barat tersebut cerai. “Sudah cerai (RA), tapi sekarang mereka pacaran lagi. Maksudnya ipar saya itu (RA) pacaran lagi dengan mantan suaminya,” ungkapnya.
Menurutnya korban baru sehari di Bali sebelum dibunuh. Dia ajak teman-temannya ke Bali. “Pekerjaan di kampung memang gitu (PSK online). Tapi suaminya tidak tahu pekerjaannya begitu. Dia baru sehari di Bali,” ujar Ri sambil gendong bayi usia setahun ini.
Sedangkan keterangan teman-temannya, korban memaksa ke Bali. Karena korban ngotot, terpaksa teman-temannya tersebut patungan beli tiket pesawat. “Kami terpaksa patungan belikan korban tiket pesawat. Padahal kami sudah bilang tidak punya uang tapi korban maksa,” ujar perempuan berambut pirang mengaku kos di wilayah Pemogan, Denpasar Selatan ini.
Setibanya di Bali, korban tinggal di kos teman-temannya tersebut. Pada Kamis (2/5), korban pamit keluar dan teman-temannya itu tidak tahu kemana.
Sedangkan teman-temannya tersebut was-was karena korban baru di Bali. Setelah itu korban sempat kirim posisinya lewat HP dan selanjutnya tidak ada kabar lagi.
Karena korban tidak bisa dihubungi, teman-temannya mulai panik. Mereka berusaha menghubungi wanita tersebut hingga Jumat subuh.
Sempat dihubungi HP-nya dijawab oleh pelaku dan dibilang masih di Jimbaran. Setelah itu HP korban tidak aktif. Hingga akhirnya teman-teman korban mencari tahu berita di media sosial.
Mereka kaget saat membaca berita ada kasus pembunuhan di Kuta, Badung. Sejak saat itu mereka tahu kalau korban dibunuh dan mayatnya dibuang di Jimbaran.
Seperti diberitakan, kasus pembunuhan terjadi di Kos-kosan wilayah Kuta, Badung, Jumat (3/5). Seorang PSK berinisial RA (23) dibunuh oleh pelanggannya, Amrin AL Rasyid Pane (21).
Pelaku menggorok leher dan menikam tubuh korban berulang kali. Selanjutnya leher korban dipatahkan supaya bisa dimasukkan ke koper lalu dibuang di seputaran jembatan panjang, Jimbaran, Kuta Selatan. Pemicunya karena korban minta bayaran lebih. (Kerta Negara/balipost)