MANGUPURA, BALIPOST.com – Tiga tokoh dari Desa Pecatu, Kuta Selatan, telah mendaftarkan diri ke DPC PDIP Kabupaten Badung. I Ketut Suiasa, I Made Sutama, dan I Wayan Adi Arnawa merupakan putra Badung yang memperebutkan rekomendasi bakal calon bupati dan wakil bupati Badung dari partai moncong putih tersebut.
Ketut Suiasa, saat dikonfirmasi pada Jumat (10/5), tidak menampik telah menyerahkan formulir pendaftaran pada 8 Mei 2024. Suiasa, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Badung, menjelaskan bahwa penyerahan formulir ini merupakan tindak lanjut dari arahan PDIP, partainya.
Dia juga menegaskan bahwa partai telah melakukan survei elektabilitas yang melibatkan dirinya. Keputusan akhir, kata Suiasa, akan diserahkan sepenuhnya kepada DPP dan Ketua Umum PDIP, Ibu Megawati Soekarnoputri. “Kita sudah setor formulirnya beberapa hari lalu. Dan hal ini sesui dengan apa yang di arahkan oleh partai kami PDIP,” ujarnya.
Sementara itu, Made Sutama juga mendaftarkan diri ke DPC PDIP pada tanggal yang sama. Sebagai calon dari luar kader partai, ia menyatakan kesiapannya untuk mengikuti keputusan DPP.
Sutama juga menyebut bahwa dukungan dari pekaseh dan kelian subak turut mendorongnya untuk mendaftar sebagai calon bupati atau wakil bupati. Saat pendaftaran, Sutama didampingi oleh belasan pekaseh dan kelian subak.
Adi Arnawa, Sekda Badung yang aktif, juga tak menolak saat dikonfirmasi mengenai pendaftarannya sebagai bakal calon di DPC PDIP Badung. Arnawa menegaskan bahwa ia telah mendaftar untuk menjadi Calon Bupati Badung atas aspirasi masyarakat.
Ia juga menyatakan kesiapannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ASN jika mendapatkan rekomendasi sebagai calon Bupati Badung, sesuai dengan aturan yang berlaku. “Sudah saya daftar, karena aspirasi masyarakat yang berkeinginan untuk saya ikut di perhelatan ini. Masih berproses, nanti kalau sudah final, astungkara keluar rekomendasi disitu lah saya akan mengundurkan diri,” tegasnya.
Seperti diketahui, persaingan untuk menjadi pemimpin Badung di masa mendatang semakin memanas. Semua calon menunjukkan kesiapan dan komitmen mereka dalam menjalani proses demokrasi yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Masyarakat pun akan menjadi penentu akhir dalam menentukan siapa yang akan memimpin daerah mereka ke depan. (Parwata/balipost)