DENPASAR, BALIPOST.com – Wilayah Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat diguncang gempa tektonik pada pukul 16.11.10 Wita, Selasa (14/5).
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,46° LS ; 116,05° BT, atau tepatnya berlokasi di Selat Lombok, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 16 km. Getarannya dirasakan hingga beberapa wilayah di Bali.
Dalam siaran persnya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik utara Lombok (Lombok back arc thrusting). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Badung, Denpasar, Karangasem, Bangli dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu), dan daerah Tabanan dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 16.30 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Meskipun demikian, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. (Winata/Balipost)