Pengamanan obyek vital Gilimanuk dan kabel bawah laut Jawa-Bali dilakukan dalam pengamanan WWF melibatkan Polisi dan TNI. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Upaya mendukung kelancaran dan kesuksesan KTT Water World Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua Bali, TNI AL mengerahkan ribuan personel dan puluhan KRI di perairan sekitar Pulau Dewata. Sementara kepolisian juga membackup tim Inafis Polri dan K9 untuk pemeriksaan di Gilimanuk.

Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan, dalam operasi Puri Agung 2024 pengamanan WWF, di pintu masuk Gilimanuk, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metal detektor, cermin bawah kendaraan (mirror), serta dukungan dari anjing pelacak K9 Dit Samapta Polda Bali dan kamera face recognition dari Inafis Mabes Polri.

Baca juga:  Protes Tambang Emas, Warga Blokir Alat Berat

“Kami menekankan anggota untuk meningkatkan intensitas pemeriksaan terhadap orang, barang, dan kendaraan yang masuk ke Bali,” ujar Kapolres saat memimpin pengecekan langsung di Gilimanuk, Kamis (16/5) sore.

Kapolres Jembrana juga menyempatkan diri berinteraksi dengan para pengguna jasa penyebrangan di Pelabuhan Gilimanuk, memberikan dukungan moral kepada petugas yang berjaga serta memastikan semua protokol keamanan berjalan lancar.

Dirbinpotmas Korbimas Baharkam Mabes Polri, Brigjen Pol Edy Murbowo, yang ikut hadir bersama Kapolres Jembrana melakukan pengecekan terhadap kabel bawah laut yang ada di Pesisir Pantai Gilimanuk sebagai bagian dari persiapan keamanan WWF.

Baca juga:  PPKM Turun Level, Pelanggar Prokes Masih Ditemukan

Sementara Danposal Gilimanuk Letda Laut Bayu Pato dalam keterangannya, Jumat (17/5) mengatakan, pengawasan dan pengamanan obyek vital nasional di Gilimanuk, seperti pelabuhan penyebrangan dan kabel bawah laut, serta patroli laut secara kontinu.

Lebih lanjut, Letda Bayu menjelaskan bahwa TNI AL menurunkan berbagai alutsista untuk mengamankan KTT WWF, di antaranya KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, KRI Makasar-590, KRI Banjarmasin-592, KRI Layang-635, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Marlin-877, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Banda Aceh-594, KRI Teluk Bintuni-520, KRI Ahmad Yani-351, KRI Tongkol-813, Sea Reader, LCVP, dan 2 Heli Panther HS 565 Mbe.

Baca juga:  Dari Syarat dan Lokasi Pemberlakuan Ganjil Genap di Denpasar-Badung hingga 4 Kabupaten Catatkan 1 Digit

“Upaya ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan kelancaran KTT WWF di sektor Perairan Laut Bali,” tegas Letda Bayu.

Letda Bayu juga menekankan pentingnya melibatkan unsur masyarakat lokal dalam menjaga keamanan wilayah selama KTT WWF berlangsung. “Kita harus bersama-sama, TNI, Polri, instansi terkait, dan masyarakat, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan agar KTT WWF berjalan aman dan lancar,” ujarnya.

KTT WWF ke-10 mengambil tema “Pengelolaan Air Secara Berkelanjutan”. Forum internasional ini diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan air secara global dan regional. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *