Dr. Ir. Wayan Koster, MM., disambut antusias saat memberi kuliah umum “Gen-Z Penerus Masa Depan Bali: Membangun Peradaban Masa Depan Bali", di Kampus INSTIKI Bali,Jumat (17/5). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Teknologi Keyboard Aksara Bali yang diciptakan oleh kaum intelektual Bali di masa kepemimpinan Wayan Koster sebagai Gubernur Bali periode 2018 – 2023 merupakan implementasi nyata terhadap Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali serta Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.

Manfaat positif terhadap teknologi Keyboard Aksara Bali ini terus mendapat apresiasi. Salah satunya dari civitas Akademika Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) dalam Kuliah Umum “Gen-Z Penerus Masa Depan Bali: Membangun Peradaban Masa Depan Bali” dengan menghadirkan narasumber Dr. Ir. Wayan Koster, M.M., Jumat (17/5). Kehadiran Teknologi Keyboard Aksara Bali dalam dunia pendidikan di Pulau Bali dinilai sebagai program nyata yang memadukan nilai – nilai kearifan lokal Bali serta ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi digital dalam era globalisasi dunia saat ini.

Wayan Koster dalam paparannya menegaskan Keyboard Aksara Bali diciptakan sebagai upaya untuk mengikuti perkembangan teknologi digital yang mengglobal saat ini. Sehingga, kita tidak boleh mematikan atau menenggelamkan kebudayaan dan kearifan lokal Bali yang sangat kaya dan unik, seperti Aksara Bali di tengah cepatnya laju teknologi digital, melainkan justru dimanfaatkan sebagai sarana untuk melestarikan Aksara Bali melalui teknologi digital yang digemari oleh para generasi muda guna memajukan kebudayaan dan kearifan lokal Bali.

Baca juga:  Ismaya dan Dua Rekannya Jalani Sidang Perdana di PN Denpasar

Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali yang memiliki tujuan mulia untuk penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali, adalah langkah nyata untuk menyikapi masalah yang dihadapi Pulau Bali saat ini. Koster merinci, ada 6 masalah yang dihadapi Bali. Selain terkikisnya adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal yang dapat mengancam keajegan dan daya tarik Bali, yaitu wilayah Bali yang kecil (luas 5.590 km2), telah menjadi pertarungan banyak pihak yang mengeksploitasi Bali.

Kemudian, jumlah penduduk Bali 4,32 juta yang semakin meningkat, saat ini membutuhkan sumber kehidupan. Selanjutnya, sumber daya alam semakin terbatas, yang mampu mengancam kehidupan masyarakat. Lalu, lahan produktif dan sawah semakin berkurang akibat masifnya alih fungsi lahan, dan Kebutuhan pangan yang strategis semakin bergantung dari luar.

Untuk mengatasi masalah itu, Wayan Koster menyusun pola pembangunan aemesta berencana di Bali melalui pembangunan masa depan Bali yang berlandaskan pada Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali dan Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025 – 2125. Dimana landasan ini diharapkan mampu membangun masa depan Bali dengan memperkuat dan memajukan adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali. Pengendalian alih fungsi lahan produktif dan sawah, edaulatan pangan, Bali mandiri energi dengan energi bersih, SDM Bali unggul, meningkatkan pembangunan infrastruktur, dan transformasi ekonomi.

Baca juga:  Mampu Tangani Pandemi Covid-19, Dubes Inggris Apresiasi Kinerja Gubernur Koster

Diakhir paparannya, Wayan Koster yang merupakan jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini berharap besar kepada para mahasiswa INSTIKI untuk mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi saat ini dengan berpedoman pada nilai – nilai adat istiadat, tradisi, seni budaya, serta kearifan lokal Bali yang diiringi oleh sikap hidup disiplin, teguh pendirian, punya idealisme, dan selalu optimis dalam kondisi apapun untuk mencapai prestasi tertinggi.

Rektor INSTIKI, I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T., menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Wayan Koster yang telah konsisten membantu pendidikan di Bali. Salah satunya di INSTIKI. “Saat Pak Koster menjadi anggota Komisi X DPR RI, beliau sangat membantu dosen di INSTIKI untuk mendapatkan Sertifikasi Dosen sesuai kebijakan yang diperjuangkannya yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen hingga Undang – Undang tentang Pendidikan Tinggi. Jadi tidak hanya dosen yang dibantu, kampus ini ada juga berkat perjuangan Bapak Wayan Koster,” ujar Dewa Made Muku.

Baca juga:  Wisman Keluhkan Mahalnya Harga Tiket Penerbangan ke Bali

Ia mengatakan visi dan misi INSTIKI memiliki kesamaan dengan Visi Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, yaitu di kampus ini telah membuat teknologi digitalisasi lontar Bali. Lebih lanjut, Muku memberikan apresiasi atas kerja keras yang dilakukan Wayan Koster dalam melakukan pemerataan pembangunan di Pulau Bali, melalui berbagai pembangunan infrastruktur.

Meliputi, Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih; Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (dalam proses); Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali (dalam proses dan hampir selesai); Shorcut Singaraja-Mengwitani; Pelabuhan Sanur-Denpasar; Pelabuhan Sampalan-Nusa Penida; Pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan; sampai Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi (dalam proses).

Di akhir sambutannya, Rektor INSTIKI mengajak para mahasiswa untuk mengambil nilai – nilai kehidupan yang telah dilalui Gubernur Bali periode 2018 – 2023, Wayan Koster. Karena, Wayan Koster pernah hidup dari garis kemiskinan di Desa Sembiran, Buleleng. Untuk mencapai kesuksesan, Wayan Koster semasa hidupnya dikenal disiplin, pekerja keras, dan tekun hingga mampu menempuh pendidikan di SDN 1 Sembiran, SMP Bhaktiyasa Singaraja, SMAN Singaraja, hingga sarjana di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dalam karirnya, Wayan Koster juga pernah menjadi dosen di Universitas Tarumanagara, Universitas Pelita Harapan, dan STIE Perbanas dengan mengajar mata kuliah Ilmu Kalkulus, Statistik dan Probabilitas, serta Metode Penelitian. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *