Tarian Sang Hyang Jaran yang ditampilkan dalam acara pembukaan World Water Forum di Kawasan Ekonomi Khusus Kura-kura Bali, Sabtu (18/5). (BP/dwa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pembukaan acara internasional, World Water Forum ke-10 dilaksanakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali, Desa Adat Serangan, Denpasar, Sabtu (18/5). Kegiatan yang bertepatan dengan hari Tumpek Kandang tersebut menghadirkan sejumlah tarian sakral, yakni Tari Sang Hyang Dedari dan Tari Sang Hyang Jaran.

Tarian ini dipentaskan sebagai tarian penolak bala serta ruwatan agar alam semesta dan isinya kembali bersih.

Baca juga:  Dukung WWF ke-10, Pemprov Bali Akan Gelar "Segara Kerthi"

Ketua Sanggar Tari Paripurna, Desa Bona, Gianyar, I Made Sidia berterima kasih atas ruang yang telah diberikan pemerintah untuk seniman Bali berekspresi sekaligus ikut membuka WWF.

“Ada sejumlah tarian yang dibawakan untuk pembukaan WWF ini yakni tari topeng, Tari Sang Hyang Dedari, Tari Baris dan Tari Rejang Putri Maya,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, makna dari tarian-tarian ini adalah unsur laut dan penyucian.

Baca juga:  Tabanan Hibahkan Lahan di Kawasan Museum Subak

“Kalau Baris Krekuak itu adalah unsur kehidupan yakni burung kerkoak, kemudian Tari Sang Hyang Dedari dan Sang Hyang Jaran ini adalah tujuannya untuk meruat leteh atau virus serta sebagai tarian penolak bala. Sehingga kehidupan ini bisa terhindar dari segala penyakit baik secara sekala dan Niskala,” ujarnya. (Dewa Sanjaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *