Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat hadir di acara "2024 First China-ASEAN International Forum on Traditional Medicine" yang berlangsung di Jimbaran, Badung, Bali. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Para pelaku usaha/industri kesehatan asal Tiongkok, ditawarkan peluang investasi di Indonesia khususnya pengobatan tradisional oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

“Saya menawarkan peluang investasi yang lebih luas karena Tian Jin Hospital, salah satu peserta di forum ini memiliki keunggulan dalam metode pengobatan tradisional,” kata Menparekraf lewat keterangan yang diterima di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (19/5).

Ia mengatakan, dalam satu hari rumah sakit tersebut dapat melayani pengobatan ke lebih dari seribu pasien.

Baca juga:  Tiongkok Bersikeras Tolak Manggis Indonesia

Keunggulan itu yang coba ditawarkan dan diperkenalkan untuk kawasan regional yang berpusat (hub) di Bali sehingga nantinya dapat menarik minat wisatawan tidak hanya dari Indonesia tapi negara-negara ASEAN.

Di Indonesia, lanjut dia, tercatat potensi dari pengobatan tradisional pada 2020 menempati peringkat 12 dunia dengan nilai mencapai 5.011,9 miliar dolar AS.

Pemerintah melalui kawasan ekonomi khusus kesehatan yang sedang dikembangkan, salah satunya di Kura-Kura Sanur akan memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan-kemudahan serta insentif.

Baca juga:  Medsos Diduga Jadi Penyumbang Terbesar Penyebab Kisruh Sosial

“Kawasan Ekonomi Khusus Sanur sendiri targetnya menarik lebih dari 3 sampai 5 miliar dolar AS secara keseluruhan. Ini yang kita sedang kita tawarkan,” kata Sandiaga.

Ia juga sangat mengapresiasi pelaksanaan “2024 First China-ASEAN International Forum on Traditional Medicine” yang dilaksanakan di Bali, yang tidak hanya dapat memperluas potensi pengembangan wisata kesehatan, tapi juga memperkuat posisi Indonesia khususnya Bali sebagai destinasi MICE kelas dunia.

Baca juga:  Menurun, Kunjungan Wisatawan Australia Ke Tanjung Benoa

“Ini adalah bagian dari pengembangan pariwisata berbasis kesehatan dan saya langsung mengundang mereka untuk melaksanakan forum berikutnya tetap di Bali sebagai bagian daripada penguatan pariwisata berbasis kesehatan di Indonesia,” ujarnya.

Lewat kegiatan itu, Menparekraf berharap kunjungan wisatawan dapat terdongkrak lebih banyak lagi dari Tiongkok, terutama wisatawan yang berkualitas. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *