DENPASAR, BALIPOST.com – Seorang pedagang di Pasar Kereneng, Denpasar Utara (Denut), Tugiman Firmansyah (38) didatangi komplotan maling, Senin (20/5). Pelakunya dua anak punk, Muhamad Ardiansyah (28) dan Meroni Safrijal (23).
Mereka mencuri HP yang dijual korban. Modusnya pelaku bertato ini pura-pura tanya harga HP.
Kedua anak punk ini bersama 13 temannya pernah diamankan di Polsek Denut karena terlibat kasus pengeroyokan di Barat simpang Jalan Cokroaminoto-Jalam Gatot Subroto, Denpasar, Jumat (5/1). Mereka mengaku mengeroyok temannya sesama anak punk karena mencuri HP rekannya sendiri. Selanjutnya mereka diserahkan ke Satpol PP Denpasar dan disidang Tipiring.
Terkait pengungkapan kasus ini, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Rabu (22/5) menjelaskan, pukul 09.30 WITA korban sedang jualan HP di lapak Pasar Kereneng. Saat itu datang dua orang yaitu pelaku menanyakan harga-harga HP lalu pergi.
“Setelah kedua pelaku pergi, korban mengecek barang dagangannya dan ternyata satu HP hilang. Korban langsung mengejar kedua orang tersebut. Selanjutnya korban melapor ke Denpasar Utara,” ujarnya.
Setelah menerima laporan kejadian itu, Tim Opsnal Polsek Denut dipimpin Kanitreskrim Ipda Kadek Astawa Bagia mendatangi TKP. Setelah dilakukan penyisiran pelaku berhasil ditangkap di parkir Pasar Kereneng.
Saat diperiksa, tersangka Ardiansyah mengakui datang bersama Meroni ke TKP dan pura-pura beli HP. Selanjutnya Ardiansyah mengambil HP dagangan milik korban dan diserahkan ke tersangka Meroni.
Sedangkan Meroni mengakui menerima HP yang diambil oleh Ardiansyah. HP itu langsung dimasukkan ke kantong tas belanja yang dibawanya. “Rencananya HP tersebut dijual dan uangnya akan dipakai biaya hidup serta ongkos naik kapal ke arah Lombok. Kedua pelaku ini pengangguran,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)