Meningitis streptococcus suis merupakan meningitis bakteri akut zoonosis yang penularannya dari babi ke manusia. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Belasan warga di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem diduga terjangkit meningitis setelah mengonsumsi olahan lawar yang berisi campuran darah babi mentah beberapa waktu lalu. Untuk memastikan dugaan tersebut, investigasi masih dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali.

Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Bali, dr. I Gusti Ayu Raka Susanti, mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi terhadap dugaan terjangkitnya belasan warga Desa Sibetan, Karangasem akibat mengkonsumsi olahan daging babi mentah pada Jumat, 24 Mei 2024. Hasilnya, akan segara diumumkan.

Baca juga:  Gudang Kayu dan Kebun Karet di Jembrana Terbakar

Sembari menunggu hasil investigasi, pihaknya mengatakan bahwa Dinkes Bali sudah sering melakukan Konsultasi, Edukasi dan Informasi (KIE) kepada masyarakat terkait mengkonsumsi olahan daging yang matang.

Selain daging babi, daging apapun sebaiknya agar dikonsumsi dengan matang. Bahkan, hewan yang akan dipotong juga harus sehat.

Sehingga, sebelum dipotong hewan harus dipastikan tidak sakit. Ke depannya, Dinkes Bali akan meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk memantau peternakan babi untuk mencegah hal serupa terulang kembali. “Kami koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, agar memantau pertenakan babi,” tandasnya, Minggu (26/5).

Baca juga:  Penyebaran MSS

Dijelaskan, meningitis merupakan radang pada selaput otak. Gejalanya meliputi demam, nyeri kepala, hingga gangguan keasadaran.

Terkait kasus yang ada di Sibetan, karangasem ada 6 orang yang dirawat, 2 orang di RSUD Karangasem, 2 di RS Balimed Karangasem dan 2 RSUP. Sedangkan, 6 orang lainnya rawat jalan.

Sebelumnya, Belasan warga di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem diduga terkena meningitis. Mengingat gejala yang dialaminya hampir mirip dengan meningitis. Seperti, demam, pusing, leher dan persendiannya sakit. Saat gerak sedikit sakit lantaran persendian kaku. (Ketut Winata/balipost)

Baca juga:  Bali Turunkan 3 Atlet Lompat Tinggi di Jateng Open
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *