Polresta dan polsek jajaran mengungkap 47 kasus dan menangkap 61 pelaku pada Mei 2024. Kasus dan barang buktinya dirilis Jumat (31/5). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Wisnu Prabowo merilis pengungkapan kasus tindak pidana yaitu curat, curas dan curanmor (C3) selama Mei 2024. Polresta dan polsek jajaran mengungkap 47 kasus dan menangkap 61 pelaku, termasuk sejumlah remaja yakni Komang Egi Abdianta (19) dan NA (17) terlibat kasus curat, pelaku curanmor berinisial GM (18) dan SGP (14) status pelajar.

Dari 47 kasus tersebut rinciannya, 16 curat, empat curas, delapan curanmor dan 19 cusa. “Ada 62 laporan C3 bulan April 2024 dan berhasil diungkap Satreskrim Polresta Denpasar serta polsek jajaran sebanyak 41 Kasus. Untuk bulan Mei 2024 laporan 3C yang masuk sebanyak 107 kasus dan berhasil diungkap Satreskrim Polresta Denpasar serta polsek jajaran sebanyak 47 kasus,” tegas Kombes Wisnu, didampingi Kasatreskrim Kompol Laurens Rajamangapul Heselo, Jumat (31/4).

Baca juga:  Pabrik Roti Vanessa Terbakar

Kasatreskrim Laurens menambahkan dari hitungannya belum tinggi. Pada Mei melonjak sampai 107 kasus itu karena adanya Operasi Sikat dan banyak kasus diungkap sehingga jumlah laporannya bertambah. “Jadi kalau untuk persentase kita tiap bulan dari rata-rata 50 sampai 60 laporan yang masuk terkait C3. Penyelesaian atau pengungkapan kasusnya di atas 70 sampai 80 persen,” ujarnya.

Pada Mei 2024 ada peningkatkan kasus karena adanya Operasi Sikat dan ditangkap pelaku TO (target operasi) paling banyak dari sebelumnya. Sedangkan pengungkapan non TO ada 33 orang dibekuk. Paling tinggi kasus terjadi di wilayah Denpasar Selatan dan Kuta.

Baca juga:  Polresta Terima Keluhan Pencopotan APK

Untuk mengidentifikasi kamtibmas aman dan tidaknya wilayah Bali, jika orientasinya banyak kasus seperti sekarang, pasti orang-orang berpikir Pulau Dewata bahaya dan tidak aman. “Sedangkan kita tidak bisa melihat indikator suatu kejadian seperti meningkatkannya kasus C3 disimpulkan Bali tidak aman. Banyak hal yang harus jadi indikatornya. Sebenarnya kami nilai Bali ini masih aman karena semua aktivitas masih berjalan normal. Kalau nantinya dibilang Bali tidak aman, itu akan berpengaruh pada seluruh segi, baik pariwisata dan perekonomian,” ungkapnya. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Kejati Sita Tanah dan Bangunan Bank Sinarmas Di Lahan Tahura
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *