JAKARTA, BALIPOST.com – Nusantara Sustainability Hub yang mulai dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur akan menjadi pusat pameran riset dan pengembangan ekonomi hijau di Indonesia. Demikian harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Karena yang namanya transformasi ekonomi, ekonomi hijau dan energi hijau, itulah yang akan kita kembangkan di sini,” kata Presiden Jokowi dalam acara groundbreaking Nusantara Sustainability Hub di IKN pada Rabu (5/6).
Aspek kehijauan di IKN, kata dia, akan didukung dengan penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon di wilayah yang dikonsepkan menjadi kota nusa rimba (forest city) tersebut.
Dengan demikian, Jokowi menargetkan indeks kualitas udara di IKN bisa terjaga di angka 20. “Tadi saya cek lagi di Penajam Paser Utara (indeks kualitas udaranya) 34, di sini mestinya kurang lebih 20, mestinya,” ujar Jokowi.
Oleh karena itu, dia mengaku sangat mengapresiasi pembangunan Nusantara Sustainability Hub oleh PT Pertamina (Persero) serta Bakrie Group bekerja sama dengan Universitas Stanford, yang diharapkan bisa menarik kerja sama dari perusahaan-perusahaan global dan berbagai universitas lain dalam pengembangan ekonomi hijau dan berkelanjutan di Indonesia.
Dibangun di lahan seluas 2,5 hektare, Nusantara Sustainability Hub digadang-gadang menjadi “Green Silicon Valley” di Asia Tenggara.
Hub tersebut akan menjadi pusat riset dan pengembangan yang berfokus pada empat bidang, yakni pembangunan kota urban yang berkelanjutan, pasar karbon, transisi energi, dan pangan biru (blue food).
Oleh Pertamina, Nusantara Sustainability Hub akan menjadi pusat riset dan pengembangan sumber-sumber energi baru ramah lingkungan di antaranya batang sorgum sebagai pengganti CPO untuk biodiesel, serta mangrove dan ganggang laut.
Dengan dukungan riset dan teknologi, Pertamina berharap bisa mengembangkan industri di dalam negeri, membuka lapangan kerja yang ujungnya adalah pengurangan impor energi serta penurunan emisi karbon. (Kmb/Balipost)