DENPASAR, BALIPOST.com – Menjelang H-3 pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI Tahun 2024, persiapan terus dilakukan. Terutama di lokasi pawai sekaligus tempat pembukaan PKB XLVI di depan Monumen Bajra Sandhi, Renon.
Berdasarkan pantauan Bali Post, Rabu (12/6) pondasi panggung kehormatan telah didirikan kokoh. Namun sayangnya, struktur pondasi panggung kehormatan ini tidak lagi menggunakan perpaduan bambu dengan besi seperti PKB tahun-tahun sebelumnya.
Kini seluruh struktur pondasinya menggunakan besi rigging. Hal ini pun disayangkan oleh masyarakat karena dinilai kehilangan ciri khasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, memberikan klarifikasi terkait perubahan struktur pondasi panggung kehormatan dalam acara PKB XLVI Tahun 2024. Diungkapkan bahwa pondasi yang biasanya menggunakan bahan semi permanen dari bambu dengan dekorasi khas Bali, kini digantikan dengan pondasi besi. Alasannya agar konstruksi pondasinya lebih kuat dan kokoh.
Meskipun seluruh pondasinya diganti dengan besi, namun ornamen dan hiasan panggung akan tetap mencerminkan budaya Bali yang khas. Ia menegaskan bahwa estetika Bali tetap menjadi fokus utama dalam dekorasi panggung kehormatan pada pembukaan PKB XLVI ini. “Nanti akan dihias dan berciri khas Bali. Itu belum selesai, itu bukan stand tetapi panggung kehormatan,” ujar Arya Sugiartha, Rabu (12/6).
Selain komentar tentang hilangnya ciri khas PKB, ada juga yang menduga hal ini dilakukan karena anggaran PKB tahun inj dipangkas. Menanggapi hal tersebut, Arya Sugiartha meyakinkan bahwa anggaran untuk perubahan ini sudah aman dan semua berjalan sesuai rencana. “Anggaran aman, semua berjalan sesuai rencana. Apalagi, kita sistemnya ngerombo. Dulu kita di Disbud Bali memberikan anggaran pada pergelaran seni tertentu di kabupaten/kota, tetapi sekarang semua pergelaran dibiayai oleh kabupaten/kota. Jadi anggaran kita di Disbud Bali aman,” tegas mantan Rektor ISI Denpasar ini.
Seperti diketahui, PKB XLVI Tahun 2024 yang akan berlangsung hingga 13 Juli 2024 ini direncanakan akan dibuka oleh Presiden Jokowi, yang mengundang sejumlah menteri. Selama sebulan penuh, akan menyajikan 10 materi pokok. Mulai dari Peed Aya, Utsawa, Rekasadana, Kriyaloka, Kandarupa, Wimbakara, Widyatula, Adi Sewaka Nugraha, Jantra Tradisi Bali (Deduplak, Magala-gala dan Terompah) hingga Bali World Culture Celebration (diikuti oleh 9 negara). Sebanyak 13.900 seniman akan dilibatkan. Dan kepesertaan lembaga seni sebagai penyaji, baik sanggar, yayasan dan kelompok seni yang tampil dalam ajang PKB ini sebanyak 285 lembaga. (Ketut Winata/balipost)