DENPASAR, BALIPOST.com – Lomba cerdas cermat (LCC) yang digelar DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali serangkaian penyelenggaraan Bulan Bung Karno Tahun 2024 telah memasuki babak final, Jumat (21/6). Peserta final LCC tingkat SMA/SMK, yaitu SMAN 1 Kediri, SMAN 1 Tampaksiring, dan SMAN 1 Amlapura.
Sedangkan, peserta final LCC tingkat Universitas/Perguruan Tinggi, yakni Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Politeknik Negeri Bali Kampus Gianyar (A), Universitas Udayana (Fakultas Ilmu Budaya), Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (A), Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan, dan Universitas Ngurah Rai (B). Keenam peserta ini dibagi menjadi 2 sesi.
Peserta sesi pertama, yaitu Universitas Ngurah Rai (B), Universitas Udayana (Fakultas Ilmu Budaya), dan Undiksha. Peserta sesi kedua, yaitu Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (A), dan Politeknik Negeri Bali Kampus Gianyar (A).
Keseluruhan regu kembali mengadu ketangkasan dan kecerdasan mereka dalam menjawab pertanyaan dari dewan juri. Pertanyaan masih seputaran tentang materi pokok lomba cerdas cermat. Yaitu, tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru, 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru,dan Undang-Undang 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali.
Hasilnya, juara I LCC SMA/SMK berhasil diraih SMAN 1 Tampaksiring dengan skor 900, juara II diraih oleh SMAN 1 Kediri dengan skor 825, dan juara III diraih SMAN 1 Amlapura dengan skor 550. Sedangkan, juara harapan I diraih oleh SMK N 1 Negara, harapan II diraih SMAN 1 Semarapura, dan harapan III diraih SMAN 1 Bangli.
Anggota Tim SMAN 1 Tampaksiring, Dewi Ayu Septiari mengaku senang atas perolehan tersebut lantaran dapat mengangkat serta mengharumkan nama sekolah. Hal senada juga disampaikan Anggota Tim lainya, Sang Ayu Diah Arubiyanti. Ia menceritakan bahwa ia dan tim telah menyiapkan diri untuk bertanding di babak final. Untungnya, persiapan tersebut tidak sia-sia lantaran berhasil mendapat juara.
“Kami belajar bareng, kemudian menerima pembinaan dari guru, lalu dilanjutkan dengan latihan soal yang terus menerus, kemudian majemen waktu kapan belajar kapan istirahat,” ujarnya seusai mengikuti final LCC tingkat SMA/SMK.
Guru Pembina Tim SMA Tampaksiring Wayan Arisujati mengatakan selama persiapan menuju final, timnya banyak melakukan latihan soal. Hal senada juga disampaikan Anggota Tim lainya Sang Ayu Diah Arubiyanti. Ia menceritakan bahwa ia dan tim telah menyiapkan diri untuk bertanding di babak final. Untungnya, persiapan tersebut tidak sia-sia lantaran berhasil mendapat juara. “Kami belajar bareng, kemudian menerima pembinaan dari guru, lalu dilanjutkan dengan latihan soal yang terus menerus, kemudian majemen waktu kapan belajar kapan istirahat,” terangnya.
Guru Pembina Tim SMAN 1 Tampaksiring, Wayan Arisujati mengatakan selama persiapan menuju final, timnya banyak melakukan latihan soal. “Mereka membuat soal masing-masing 30 setelah itu kita coba tanya jawab. Setelah itu kita tukar dan tanya jawab lagi. Tujuanya supaya kita lebih banyak latihan soal,” terangnya.
Lebih lanjut, Arisujati mengatakan lomba cerdas cermat ini sangat bagus untuk meningkatkan kompetensi siswa terkait kebudayaan dan peraturan-peraturan, khususnya tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru, 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru,dan Undang-Undang 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali.
Sementara itu, juara I LCC Universitas/Perguruan Tinggi diraih oleh Universitas Udayana (Fakultas Ilmu Budaya) dengan skor 1.500, juara II diraih oleh Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (A) dengan skor 1.175, dan juara III diraih oleh Politeknik Negeri Bali Kampus Gianyar (A) dengan skor 1.000. Sedangkan, juara harapan I diraih oleh Undiksha dengan skor 950, juara harapan II diraih oleh Universitas Ngurah Rai (B) dengan skor 850, dan juara harapan III diraih oleh Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan dengan skor 375.
Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Dr. Ir. Wayan Koster, MM., mengatakan dirinya sangat bersyukur karena para peserta ini cukup memahami materi LCC yang berkaitan dengan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru, 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru,dan Undang-Undang 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali. “Pemahaman mereka sangat baik cukup detail. Mereka pelajari serius dan detail keseluruhan materi. Sehingga seluruh pertanyaan relatif dijawab,” ungkapnya.
Dikatakan, bahwa LCC yang dilakukan serangkaian penyelenggaraan Bulan Bung Karno Tahun 2024 ini merupakan cara sosialiasi mengenai 3 materi yang sangat penting bagi generasi muda Bali. Yaitu, tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru, 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali.
Gubernur Bali periode 2018-2023 ini menegaskan bahwa hal ini sangat perlu dan penting dipahami generasi milenial sebagai penerus masa depan Bali. Sehingga, generasi milenial akan menjadi subjek dan berperan aktif dalam membangun serta menentukan peradaban masa depan Bali, untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik, eksis, survive, berkualitas, berdaya saing, kehidupan yang sejahtera dan bahagia niskala-sakala demi masa depan secara berkelanjutan.
Dikatakan, bahwa Bulan Bung Karno Tahun 2024 ini mengusung tema “Satyam Eva Jayate”. Kekuatan Persatuan Rakyat, Jalan Kebenaran yang Berjaya. Peringatan Bulan Bung Karno merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali sejak tahun 2015, yang kemudian diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali di era kepemiminannya selaku Gubernur Bali periode 2018-2023.
Koordinator Panitia Penyelenggaran, Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi W.S., mengatakan bahwa LCC ini merupakan implementasi dari visi pembanguna dari “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Yang artinya menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia sakala-niskala, menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno, Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, melalui Pembangunan secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasar Nilai Nilai Pancasila 1 Juni 1945.
Tujuannya untuk meningkatkan literasi mahasiswa sebagai generasi muda Bali dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, yaitu berkualitas dan berintegritas, bermutu, profesional, dan bermoral, serta memiliki jati diri kokoh yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal krama Bali yang terkandung dalam 3 hal fundamental yang dijadikan tema dalam lomba Bulan Bung Karno. Pertama, Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125. Kedua, 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru, dan Ketiga Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali.
Selain lomba cerdas cermat, juga digelar Lomba Karya Tulis, dan Lomba Konten Kreatif, Lomba Mixology Arak Bali, Lomba Barista Kopi Bali, dan Lomba Layang-Layang KBS BIG KITE Festival. Lomba ini digelar untuk melaksanakan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali, serta Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.
Acara final LCC ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, yang turut memberikan dukungan dan motivasi kepada para peserta. Hadir pula Putri Suastini Koster. (kmb/balipost)