Ilustrasi. Sejumlah warga beraktivitas di pinggir pantai saat terjadi gelombang tinggi di pantai Ampenan, Mataram, NTB, Selasa (28/2/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Peringatan dini terkait gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Gelombang tinggi ini berpotensi terjadi pada 22-23 Juni.

Dilansir dari Kantor Berita Antara, BMKG menyebut pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 8 -25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur – Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 – 25 knot.

Kondisi ini menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter, salah satunya di Selat Bali. Selain itu, berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh – Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu – Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa – Pulau Sumba, Lombok – Alas – Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selat Sumba.

Baca juga:  Jokowi Terima Kunjungan Pemerintah UEA di Solo

Sementara itu, kecepatan angin tertinggi akan terjadi di Selat Malaka bagian utara, Laut Jawa, dan Laut Arafuru.

Selain itu kondisi gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan Kupang – Pulau Rote, Samudra Hindia Selatan Jawa – NTT, perairan Kepulauan Anambas – Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Flores, perairan Kepulauan Baubau – Wakatobi, perairan selatan Banggai – Kepulauan Sula, Laut Seram, perairan selatan Pulau Buru – Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Kai – Aru, perairan Kepulauan Sermata – Tanimbar, Laut Arafuru.

Baca juga:  Pascagempa di Laut Flores, Ratusan Gempa Susulan Terjadi

Tidak hanya itu pihaknya juga memprakirakan gelombang yang lebih tinggi yakni di kisaran 2,50 – 4,0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.

Adapun potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut jelas berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Untuk itu BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo/ kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter).

Baca juga:  Bupati Mahayastra Serahkan Sembako Untuk Penyandang Disabilitas

Selain itu pihaknya juga mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *