Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, S.H., M.H. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan data kinerja selama periode Januari-Mei 2024, Bank BPD Bali menunjukkan pencapaian tren positif dari pertumbuhan kinerja keuangan yang signifikan.

Bank BPD Bali membukukan total asset senilai Rp36,5 triliun, tumbuh signifikan sebesar 13,84% jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya Rp32,04 triliun.

Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, S.H., M.H. mengatakan capaian positif tersebut tidak terlepas dari kepercayaan stakeholder serta masyarakat Bali.

“Tentu saja tanpa dukungan dari pemerintah daerah serta masyarakat Bali, kami di manajemen tidak akan mampu memberikan kontribusi positif. Karena dukungan tersebut sangat berharga dalam menjadikan Bank BPD Bali sebagai bank milik masyarakat di sini,” ujar Sudharma, Sabtu (22/6).

Baca juga:  SSI : 63 Persen Responden Puas Kinerja Presiden Joko Widodo

Dijelaskan lebih lanjut, semakin normalnya industri pariwisata yang merupakan tulang punggung perekonomian Bali juga menambah daya dukung kinerja perseroan. Semakin lancarnya aktivitas perekonomian ikut menopang pertumbuhan kinerja Bank BPD Bali.

Hal tersebut bisa dilihat dari tumbuhnya dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15%, yakni mencapai 30,97 triliun dari periode Mei 2023 senilai Rp26,9 triliun. Penopang utama pertumbuhan DPK tersebut berasal dari Tabungan senilai Rp16,4 triliun, Deposito Rp9,6 triliun, dan Giro Rp4,8 triliun.

Peningkatan DPK ini menjadi salah satu bukti bahwa kepercayaan masyarakat terhadap bank yang berkantor pusat di Kota Denpasar ini masih sangat kuat dan terus meningkat setiap tahunnya. Tidak hanya fungsi menghimpun dana nasabah yang tumbuh signifikan, Bank BPD Bali juga membuktikan sebagai fungsi intermediasi dengan capaian positif dalam hal penyaluran kredit.

Baca juga:  Cek ke Lokasi, Ini Keputusan Bupati Tamba Soal Pembangunan Pabrik B3 Medis

Pada akhir Mei 2024 ini, total kredit yang disalurkan oleh Bank BPD Bali mencapai Rp21,6 triliun atau tumbuh sebesar 6,43% jika dibandingkan dengan akhir Mei 2023, Rp 20,37 triliun.

Salah satunya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sangat membantu dalam menggerakkan UMKM di Bali pada khususnya.

Selain itu, Bank BPD Bali kembali meluncurkan program Kredit Usaha untuk Sejahtera Unggul & Maju (Kusuma) yang diperuntukkan bagi debitur KUR Kecil yang tidak dapat memperoleh KUR kembali. Sampai dengan Mei 2024 posisi kredit UMKM sebesar 50,37%.

Baca juga:  Ruang Isolasi COVID-19 di RS Wangaya Sempat Penuh, Sekarang Segini Persentase Keterisian "Bed"

Bank BPD Bali optimis sudah berada di jalur yang sangat baik untuk mencapai target yang telah ditetapkan di awal tahun ini. Setidaknya hal tersebut sudah tercermin dari terjaganya indikator keuangan, yakni CAR 24,5%, ROA 3,73%, ROE 29,51%, NIM 6,67%, BOPO 66,07%, LDR 70,02%.

Bahkan, indikator NPL Gross yang menjadi acuan potensi kredit bermasalah terjaga di angka 1,39% pasca berakhirnya relaksasi kredit dampak pandemi Covid-19.

“Berbagai inovasi yang dikerahkan, baik melalui produk maupun layanan perbankan tersebut membuahkan hasil yang dibuktikan dengan berbagai apresiasi dari pemerintah daerah/provinsi hingga nasional yang diraih oleh Bank BPD Bali,” tutupnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *