Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Badung salah satu kabupaten di Bali ini wajahnya tak lagi ‘’ramah’’. Bukit dipangkas, pantai dikuasai pemodal, dan kemacetan menjadi trauma publik.

Konflik investasi terjadi. Rakyat bersuara menentang pencaplokan lahan. Disharmoni berpotensi menguat jika tak segera dibuat rambu-rambu menjaga wilayah Badung.

Bupati Badung Giri Prasta angkat bicara. Dalam hal penyelamatan kawasan Badung, ia menjamin kawasan konservasi di Badung Utara akan dikawal. “Pemkab Badung tetap konsisten menjadikan Kawasan Badung Utara sebagai kawasan konservasi,” tegasnya kepada Bali Post, Rabu (26/6).

Baca juga:  Gerindra dan Golkar Soroti Tak Tercapainya Pendapatan Pemkab Badung 2018

Ketua DPC PDI Perjuangan Badung ini menegaskan pentingnya gerakan merawat bumi sebagai momentum yang harus dilakukan bersama. “Pohon-pohon hanya diam di tempat saja, begitu luar biasa manfaatnya. Masa kita sebagai umat manusia yang bisa bergerak dan berbicara dikalahkan sama pohon?” ujarnya.

Ia tak menepis pariwisata telah menjadi tulang punggung pendapatan. Namun demikian, ia menegaskan tetap berkomitmen menjaga dan mengembangkan industri wisata dengan tetap mengendalikan alih fungsi lahan, agar harmonisasi alam, masyarakat, dan budaya tetap lestari. Kelestarian alam, khususnya pepohonan, harus tetap dilindungi. (Parwata/balipost))

Baca juga:  Ini, Energi Paling Potensial Dikembangkan Jadi EBT di Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *