Ilustrasi. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Berbeda dari tujuh pertandingan babak 16 besar Euro 2024 lainnya yang selalu menyertakan juara Piala Eropa, pertandingan Turki melawan Austria di Red Bull Arena, Leipzig, Jerman, pada Rabu (3/7) dini hari pukul 02.00 WIB adalah pertemuan antara dua tim yang belum pernah merasakan trofi juara Piala Eropa.

Seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, babak terbaik yang dicapai Austria dari tiga partisipasinya yang terdahulu adalah 16 besar Euro 2020. Sedangkan catatan Turki lebih baik karena menjadi perempat finalis Euro 2000 dan semifinalis Euro 2008 dari empat keikutsertaan Turki sebelum Euro 2024.

Baca juga:  Timnas Indonesia Piala AFF Lakoni TC di Bali

Kedua tim memiliki akar Jerman yang kuat. Jika Austria yang berbatasan dengan Jerman merupakan bangsa serumpun dengan Jerman, maka Turki didekatkan kepada Jerman oleh tiga juta warga Jerman keturunan Turki yang nenek moyangnya didatangkan ke Jerman guna membantu pembangunan kembali Jerman pasca Perang Dunia Kedua.

Austria yang berperingkat 25 dalam ranking FIFA, mungkin saat ini lebih bagus dari Turki yang berperingkat 42. Namun. jika tiga pertandingan terdahulu menjadi referensi untuk mengukur kemampuan kedua tim, maka Turki tidak bisa disebut berbeda kelas dari Austria.

Tim asuhan Vincenzo Montella memang kalah produktif dibandingkan tim Ralf Rangnick. Bintang Bulan Sabit memasukkan lima gol dan kemasukan lima gol pula, sedangkan Das Team memasukkan enam gol serta kebobolan empat gol.

Baca juga:  Gor Kebo Iwa Kebanjiran, Pertandingan Basket Porsenijar Diundur

Namun dalam hal intensitas menyerang dan menciptakan peluang, Turki lebih berbahaya dari pada Austria.

Dengan 161 serangan dalam tiga pertandingan pertama Euro 2024, Turki bisa menciptakan 50 peluang yang 16 di antaranya tepat sasaran. Sebaliknya, Austria meluncurkan 123 serangan untuk membuat 31 peluang yang 17 di antaranya tepat sasaran.

Ini salah satu petunjuk bahwa laga di kandang RB Leipzig itu akan berlangsung terbuka dan sengit, apalagi Montella dan Rangnick sama-sama bersujud ke kiblat sepak bola menyerang.

Baca juga:  Jarak Tempuh Bertambah, TdF 2017 Bakal Melirik Keindahan Pulau Pasir Putih Rii Taa

Kesengitan itu sudah mereka perlihatkan dari pertemuan mereka sebelum ini di mana mereka saling mengalahkan.

Dari 17 pertandingan antara kedua tim sebelum ini, Austria menang sembilan kali, sedangkan Turki tujuh kali.

Tapi, pertemuan terakhir pada 26 Maret 2024 dalam laga persahabatan, menyiratkan ada kesenjangan di antara kedua tim.

Saat itu, Austria menang 6-1, yang salah satu golnya diciptakan Christoph Baumgartner, yang turut mencetak gol kala Austria mengalahkan Polandia 3-1 dalam fase grup Euro 2024. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *