Puluhan Warga Kurang Mampu Diberi Pelatihan Anyaman Bambu. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Sebanyak 25 warga kurang mampu yang masuk dalam data kemiskinan ekstrim di Kabupaten Buleleng diberikan pelatihan Keterampilan Teknis Anyaman Bambu oleh Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Buleleng sejak Selasa (2/7). Pelatihan inipun sebagai upaya mengasah keterampilan dan mampu meningkatkan penghasilan keluarga mereka.

Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Buleleng, Dewa Made Sudiarta dikonfirmasi Kamis (4/7) menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk memfasilitasi para warga yang masuk data kemiskinan ekstrim di Kabupaten Buleleng. Mereka berasal Desa Tigawasa, Desa Sidatapa dan Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar ini diasah keterampilannya untuk membuat tedung saji dan sejumlah anyaman bambu laiinya. DisdagkopUMK Buleleng pun menyiapkan bahan hingga penyaluran produk yang sudah jadi nantinya.

Baca juga:  Kasus Pengadaan Buku, Mantan Kajari Buleleng Tersangka dan Ditahan

” Mereka masyarakat kurang, namun mempunyai skill yang memadai. Kita juga sudah siap rumpun bambu untuk bahannya, sekaligus akan siap menampung produk yang mereka hasilkan. Selain itu kita juga memfasilitasi produk mereka untuk pemasaran. Jadi kalau ada order, bisa kita ambil disini dan jembatani,” terangnya.

Menurut Sudiarta, pelatihan yang bersumber dari anggaran Dana Alokasi Khusus non fisik inipun tak hanya sebatas seremoni semata. Melainkan mereka para peserta juga diwajibkan untuk pengembangan di daerah asalnya. “Tujuannya sudah jelas. Mereka bisa menghidupi keluarga dan menambah penghasilan keluarga mereka,” terangnya.

Baca juga:  Merasa Lebih Aman, Seratusan Umat Hindu Ngungsi di Pura Jagatnatha Palu

Selain pelatihan keterampilan UKM, DisdagkopUKM Buleleng pun juga melakukan pelatihan inkubasi bisnis bagi pelaku UMKM yang ada. Para pelaku usaha utamanya sektor bisnis juga diberikan pendampingan untuk menjalankan usahanya.

“Pada dasarnya, arahnya sama yakni menuntaskan kemiskinan ekstrim saat ini. Mereka juga didampingi proses produksi, perizinan, kemasan, media marketing dan dihubungkan dengan pasar retail,”tutupnya. (Nyoman Yudha/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *