Sanggar Seni Jayenggrat membawakan empat materi seni yang berlangsung di Kalangan Angsoka, Art Center Denpasar, yang berhasil memukau penonton. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Duta Kabupaten Badung kembali menunjukkan keunggulannya dalam seni pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI. Sanggar Seni Jayenggrat yang tampil di Kalangan Angsoka, Art Center Denpasar, berhasil memukau penonton dengan 4 karya.

Penampilan dimulai dengan Tabuh Semara Pegulingan yang berjudul “Sekar Taman”. Karya baru ini memadukan nuansa pelegongan, bebarongan, serta Semara Pegulingan Saih Pitu.

Dengan komposisi yang menyatukan nuansa Semara Pegulingan sebagai elemen utama, garapan ini berhasil menampilkan harmoni tanpa meninggalkan identitas dari masing-masing Semara Pegulingan itu sendiri, baik saih lima maupun saih pitu.

Baca juga:  Pemkab Badung Janjikan Rumah Sehat untuk Jro Made Taman

Materi kedua adalah Tari Legong Klasik “Lasem”, yang mengisahkan cerita Panji tentang cinta Prabu Lasem yang ditolak oleh Diah Rangkesari, berujung pada peperangan. Adegan menarik lainnya adalah ketika Prabu Lasem terjatuh dari kudanya dan diserang burung gagak, yang menandakan kekalahan baginya.

Tabuh Kreasi Semara Pegulingan “Janardana” menjadi materi selanjutnya. Karya ini terinspirasi oleh Awatara Wisnu yang memancarkan kebijaksanaan, kecerdasan, dan keceriaan. Melodi sederhana namun kompleks dipadukan dengan pola baru dari berbagai instrumen, menciptakan harmoni yang mencerminkan kecerdasan dalam penyelesaian masalah.

Baca juga:  Akhir Tahun, Petinggi Badung Plesiran ke Bandung

Penampilan terakhir adalah Tari Legong Kreasi “Sang Jaratkaru”. Kisah tentang Brahmana Jaratkaru yang mengorbankan sumpahnya demi melancarkan leluhurnya mencapai surga dihadirkan dengan penuh emosi. Setelah melahirkan putranya, Sang Astika, Jaratkaru kembali menjadi brahmacari, meninggalkan istri dan anaknya.

Ketua Sanggar Seni Jayenggrat, I Made Mindrawan, menyatakan bahwa persiapan pentas ini telah dimulai sejak Februari. Ia berharap infrastruktur PKB tahun depan, seperti area parkir, dapat diakomodir lebih baik sehingga para penggarap bisa tampil dengan lebih nyaman.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha, mewakili Pemerintah Kabupaten Badung, menyatakan kebanggaannya atas penampilan Sanggar Seni Jayenggrat. “Sanggar Seni Jayenggrat berhasil menampilkan Tabuh Semara Pegulingan sebagai seni tabuh klasik dan tradisi yang dikolaborasikan dengan Tabuh Kreasi kekinian. Ritme yang menarik menghasilkan satu garapan kreasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat dan pecinta seni,” ujarnya.

Baca juga:  Pemkab Badung Siapkan Pendampingan Hukum Bagi ASN Tersangkut Kasus Hukum

Ia berharap kesenian, terutama Tabuh Semara Pegulingan dan Tari Legong, semakin diterima di tengah masyarakat sebagai bagian dari seni tradisi di Bali, khususnya di Kabupaten Badung. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *