SINGARAJA, BALIPOST.com – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali mendorong calon kepala daerah baik itu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Bupati dan Wakil Bupati agar tidak hanya fokus menggunakan baliho saat kampanye.

Pada perhelatan Pilkada serentak November ini pun para kandidat disarankan untuk beralih ke kampanye digital.

Ketua KPU Provinsi Bali, Dewa Agung Gede Lidartawan dikonfirmasi Senin (8/7) mengungkapkan pihaknya ingin merubah paradigma kampanye pasangan calon pada tahapan pilkada serentak tahun ini.

Baca juga:  Cinta Tanah Air

Meminimalisir alat peraga kampanye dalam bentuk baliho diganti dengan menggunakan videotron maupun konten-konten. Hal ini menurut Lidartawan  dapat mengurangi sampah alat peraga kampanye berupa baliho sehingga lebih ramah lingkungan.

Ditambah pada era digitalisasi ini kampanye menggunakan video dinilai lebih mudah dalam memberikan edukasi kepada pemilih.

Dia ingin terjadi perubahan dalam kampanye politik di Bali, kandidat yang akan maju dalam pilkada nanti tidak perlu lagi memasang umbul-umbul, baliho dan sejenisnya apalagi sampai memaku alat peraga di pohon.

Baca juga:  Pilkada Serentak, Tak Ada Perpanjangan Perekrutan PPK

Dukungan kampanye digital pun datang dari Akademisi yang sekaligus dosen Komunikasi Politik STAHN Mpu Kuturan Singaraja, I Putu Mardika.

Pihaknya menilai kebijakan itu akan mampu mewujudkan estetika kota dan tata kota yang lebih indah.

Selain itu, keberadaaan pemilih yang saat ini didominasi oleh Gen Z juga akan lebih mudah mencerna program-program yang ditawarkan oleh para kandidat nantinya.

Sudah saatnya kampanye tidak lagi mengganggu tata kota dan estetika khususnya di perkotaan.

Para kandidat juga nantinya lebih memanfaatkan media sosial dan media massa.

Baca juga:  "Bali Bersih Touring and Fun 2019," Bupati PAS Sebut Upaya Cerdas Jaga Kelestarian Hulu

Hanya saja, para kandidat yang maju di perhelatan Pilkada tahun ini memang harus melek teknologi. Mereka harus memiliki strategi bagaimana membuat konten-konten yang menarik minat pemilih nantinya.

Penggunaan kampanye digital adalah tantangan bagi kandidat, bagaimana membuat konten agar bisa menarik pemilih. Kalau hanya sekedar baliho dikhawatirkan masyarakat awam tidak mengetahui apa program dan gagasan para calon ini. (Nyoman Yudha/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *