DENPASAR, BALIPOST.com – Polda Bali menggelar Latihan Pra Operasi (Latpraops) Patuh Agung 2024 di Gedung Presisi, Mapolda, Kamis (11/7) dan kali ini fokus menekankan jumlah lakalantas. Pasalnya pada analisa dan evaluasi (anev) terakhir Bali masuk lima besar lakalantas tertinggi di Indonesia.
Latpraops tersebut dipimpin Karo Ops Polda Bali Kombes Pol. Soelistijono, didampingi Wadir Lantas AKBP Bima Arya Viyasa, S.I.K. Operasi Patuh Agung itu sendiri merupakan kegiatan operasi kepolisian yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Kebetulan tahun ini dilaksanakan pascaperingatan Hari Bhayangkara ke-78. Oleh karena itu diharapkan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran, lalu lintas (kamseltibcarlantas) di wilayah hukum Polda Bali membaik.
Kombes Soelistijono menekankan kepada seluruh personel yang terlibat agar melaksanakan Operasi Patuh Agung dengan baik dan penuh tanggung jawab. “Pada anev laka terakhir, Bali masuk lima besar lakalantas tertinggi polda seluruh Indonesia. Jadi silahkan di cari penyebab, hambatan dan upaya yang bisa di lakukan untuk menekan angka kecelakaan di Bali,” ujarnya.
Menurutnya kepedulian masyarakat terhadap keselamatan berlalu lintas sangat minim, seperti masih ditemukan di lapangan pengendara menerobos traffic light (TL) menyala merah dan melawan arus. Selain itu masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan helm dengan berbagai alasan.
Operasi Patuh Agung 2024 berlangsung mulai 15 hingga 28 Juli 2024. Personel yang dilibatkan sebanyak 263 orang dan nantinya akan bertugas sesuai dengan peran dan fungsi pada masing-masing satgas.
Hal sama juga dilakukan Polresta Denpasar, Jumat (12/7) dipimpin Kabagops Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Tomiyasa, didampingi Kasatlantas Kompol Made Teja Dwi Permana. Latpraops tersebut diikuti 85 personel.
Kompol Tomiyasa saat membacakan sambutan Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Wisnu Prabowo menyampaikan dalam rangka menciptakan situasi keamanan yang kondusif pasca pelaksanaan Hari Bhayangkara khususnya di bidang lalu lintas, Polri menggelar Operasi Patuh Agung 2024. Pasalnya situasi seperti sekarang ini dapat menimbulkan potensi gangguan, ambang gangguan, hingga gangguan nyata yang berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas.
“Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya personel yang akan dilibatkan dalam operasi tersebut dilakukan latihan pra operasi selama satu hari. Tujuannya adalah agar personel memiliki kemampuan yang memadai dalam melaksanakan tugas, sehingga pelaksanaan operasi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kesatuan,” ujarnya.
Tomiyasa menegaskan pentingnya mengikuti seluruh rangkaian kegiatan latihan dengan serius dan bersungguh-sungguh. Dengan demikian peserta memiliki arah dan pedoman yang jelas saat melaksanakan operasi. (Kerta Negara/balipost)