SEMARANG, BALIPOST.com – Data kementerian ATR/BPN tidak terdampak oleh gangguan/serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, dan akan dilakukan backup berkala. Hal itu dikatakan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono.
“Kebetulan data kami belum terintegrasi ke sistem PDNS kemarin, sehingga masih dikelola secara mandiri,” ujar AHY ketika ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (12/7).
Selain terkait data kementerian, AHY juga memastikan tidak ada serangan terhadap Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). “Tidak ada, tidak ada (serangan ke PTSL). Kami semuanya menjaga dengan baik, tapi kami harus melakukan evaluasi,” ucapnya.
Atas serangan terhadap PDNS, AHY menyoroti kerentanan yang dimiliki oleh sistem yang bersifat digital. Serangan terhadap PDNS 2 merupakan pelajaran yang berharga bagi semua pemangku kepentingan yang mengelola sistem digital. “Berbagai institusi pemerintah, korporasi, maupun perorangan harus meningkatkan sistem keamanan digital,” kata AHY.
Kementerian ATR/BPN, kata dia, akan melakukan langkah-langkah taktis untuk melindungi data-data digital yang dikelola oleh instansi tersebut.
Salah satu dari langkah yang akan ditempuh oleh ATR/BPN adalah melakukan backup data secara berkala. “Backup itu harus. Sebuah sistem yang memang benar-benar harus dikontrol bersama-sama, jangan sampai lengah,” kata AHY.
Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah meluncurkan layanan sertifikat elektronik di 29 kantor pertanahan. Meskipun memiliki kerentanan terhadap serangan siber, AHY mengatakan terdapat berbagai keuntungan yang diperoleh dari layanan sertifikat elektronik.
“Akan semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan pengurusan administrasi tanah. Makin cepat, makin efisien, dan tentunya kita menghindarkan dari praktik-praktik yang merugikan,” ucap AHY.
Oleh karena itu, AHY mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi elektronik. (Kmb/Balipost)