SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kabar duka datang dari lembaga DPRD Klungkung. Salah satu legislator dapil Kecamatan Dawan, Made Wibawa, meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari di RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (15/7). Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Partai Gerindra ini, didiagnosa menderita beberapa penyakit serius, seperti TBC dan diabetes.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Klungkung, I Wayan Baru, saat dihubungi Senin (15/7), mengatakan I Made Wibawa, menghembuskan napas terakhir di RSUP Sanglah. Dia sempat mendapat perawatan di RSUP Sanglah sekitar 10 hari.
“Pertama sempat dirawat di RSUD Klungkung, lalu dirujuk ke RSUP Sanglah. Saya sempat beberapa kali menjenguk untuk memastikan kondisinya. Tetapi hari ini kami menerima kabar duka,” terang Wayan Baru.
Rencananya, Baru mengatakan Wibawa akan dikremasi di Krematorium Pundukdawa, Kecamatan Dawan, Klungkung, pada 18 Juli 2024. Baru mengaku terpukul kehilangan salah satu kader terbaiknya di Kecamatan Dawan. Wibawa selama ini dikenal sebagai salah satu kader militan Partai Gerindra Kabupaten Klungkung. Dia cukup heran dengan peristiwa meninggalnya kader-kader Gerindra di Kecamatan Dawan.
Sebab, dalam ingatannya, sudah ada tiga kader Gerindra di Kecamatan Dawan, yang meninggal mendadak dalam kondisi masih aktif menjabat sebagai anggota DPRD Klungkung. Pertama ada I Nyoman Sukanadha, anggota DPRD Klungkung yang meninggal tahun 2018. Posisinya kala itu di PAW (Pengganti Antar Waktu) dan digantikan oleh I Ketut Juliarta. Kini, Juliarta menjabat sebagai Anggota DPRD Bali.
Setelah Sukanadha, giliran anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra lainnya, Ni Nyoman Martini, yang meninggal mendadak tahun 2020 silam. Istri dari Sukanadha itu, meninggal mendadak dalam kunjungan kerja DPRD Klungkung ke Bandung, Jawa Barat.
Posisinya saat itu kemudian diganti Made Wibawa sampai akhir periode 2019-2024. Setelah pasangan suami istri ini, kini giliran Made Wibawa yang berpulang.
Wibawa sendiri sempat mencalonkan kembali sebagai incumbent tarung ke DPRD Klungkung dapil Kecamatan Dawan periode 2024-2029. Namun kali ini Wibawa tidak lolos. Dia kalah bersaing dengan kader Gerindra lainnya, seperti incumbent A. A Sayang Suparta dan pendatang baru Wayan Navy Sudarsa.
Meski tak lolos dalam Pileg 2024, menurut Baru, Wibawa tetap menunjukkan loyalitasnya pada garis perjuangan partai, seperti yang terakhir dia tunjukkan kala berjuang memenangkan sang Ketua Umum Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
“Saya berharap tidak kehilangan lagi kader-kader terbaik. Di Dawan itu kami sudah tiga kali kehilangan. Semoga kami ke depan tetap solid dan diberikan keselamatan,” tutup Baru. (Bagiarta/balipost)