Suasana di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin (10/6/2024). (BP/Dokumen Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Orang asing yang masuk ke Indonesia naik 7,2 persen periode Januari hingga Juni 2024. Hal tersebut dijelaskan Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, Senin (15/7).

Dikatakan, Direktorat Jenderal Imigrasi mencatatkan kedatangan warga negara asing (WNA) sebanyak 5.086.765 orang. Jumlah ini meningkat sebanyak 7,28% dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 dengan jumlah 4.741.343 orang asing masuk ke Indonesia.

Dari seluruh WNA yang masuk ke Indonesia pada semester satu tahun 2024, sebanyak 68% di antaranya atau sejumlah 3.470.954 orang menggunakan Visa on Arrival (VoA) serta visa kunjungan. Bandara Internasional Soekarno Hatta Banten, Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional Yogyakarta DIY menjadi tiga bandara yang paling banyak dilewati pelintas mancanegara.

Baca juga:  STIMI HANDAYANI Denpasar Kembali Meraih Juara 1 Putra Kampus Ajeg Bali 2018

Sementara itu, tiga pelabuhan internasional dengan volume perlintasan terbesar terletak di Provinsi Kepulauan Riau, yakni Ferry Terminal Batam Center, Pelabuhan Citra Tritunas Batam, dan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun. “Saya kira ini progress yang bagus. Kami semakin baik dan begitu pula harapan saya untuk periode-periode berikutnya. Digitalisasi layanan yang kami terapkan cukup efektif dengan pengajuan visa secara online,” ucap Silmy Karim dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga:  PPKM Jawa-Bali Masih Lanjut, 98 Persen Kabupaten/kota Ada di 2 Level Ini

Dia menambahkan, ini merupakan implementasi dari pelaksanaan fungsi fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat untuk mendukung ekosistem kemudahan berbisnis dalam bidang perizinan keimigrasian. Layanan visa menjadi pionir pelayanan publik di Indonesia dalam memfasilitasi pembayaran penerimaan negara secara online langsung dari luar negeri menggunakan kartu kredit.

“Kami fokus pada peningkatan layanan publik berbasis digital. Termasuk juga kami siapkan infrastruktur di perlintasan dan pengintegrasian sistem dengan database imigrasi. Kami inginkan seamless experience, pengalaman layanan Imigrasi yang mudah dan cepat yang bisa dirasakan WNA yang akan datang ke Indonesia, tentunya tanpa mengabaikan unsur selective policy,” tutup Silmy. (Miasa/balipost)

Baca juga:  Banyak WNA Bandel Tak Taat Prokes, Ditegur hingga Disanksi Moral Tak Juga Jera
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *