JAKARTA, BALIPOST.com – Terkait kasus pembakaran rumah jurnalis Tribrata TV, Rico Sampurna Pasaribu, yang menewaskan empat penghuninya, Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara, mendatangi Kantor Staf Presiden (KSP) Jakarta, untuk meminta perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kami datang bertiga, dari lembaga profesi jurnalis AJI Medan, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, dan LBH Pers,” kata Koordinator KKJ Erick Tanjung di Gedung KSP Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (17/7).
Erick Tanjung yang juga menjabat Ketua Bidang Advokasi AJI Indonesia hadir di Gedung KSP sekitar pukul 10.30 WIB dengan didampingi LBH Pers untuk bertemu dengan Tenaga Ahli Utama KSP, Joanes Joko.
Dalam pernyataannya, KKJ mengundang media massa untuk hadir meliput laporan tersebut, menyusul belum adanya titik terang dan transparansi dari kasus tewasnya jurnalis Tribrata TV, Rico Sampurna Pasaribu beserta keluarga.
Berdasarkan laporan kepolisian, terdapat empat korban tewas dalam kebakaran itu, yakni Sempurna Pasaribu (47), Elfrida boru Ginting (48) selaku istri Sampurna Pasaribu, Sudi Investasi Pasaribu (12) anak dari Sampurna Pasaribu, dan Loin Situkur (3).
Erick mengatakan KSP merupakan instansi kelima yang ia datangi untuk mengadvokasi kematian Sampurna Pasaribu, selain Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad AD), Komnas HAM, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
KKJ Sumatera Utara terdiri atas lembaga profesi jurnalis AJI Medan, IJTI Sumut, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan dan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI).
KKJ telah melakukan verifikasi dan pendalaman terkait kasus kebakaran rumah yang menewaskan Rico Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang terjadi pada Kamis (27/6) dini hari.
Dari hasil investigasi bersama yang dilakukan KKJ Sumut, ditemukan sejumlah fakta bahwa kasus kebakaran yang menewaskan wartawan Tribrata TV dan keluarganya ini terjadi setelah korban memberitakan perjudian yang ada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Dalam pemberitaan yang dimuat korban di media online Tribrata TV, dijelaskan ada keterlibatan oknum aparat TNI dalam kasus tersebut. (Kmb/Balipost)