JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Kamis (18/7), sekitar pukul 04.15 WIB. Sebelumnya, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Jokowi disambut Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bertolak dari Bandara Internasional Zayed, Abu Dhabi sekitar pukul 14.55 waktu setempat. Tampak melepas keberangkatan Presiden ke Tanah Air antara lain Menteri Energi dan Infrastruktur UAE Suhail Al Mazrouei, Duta Besar RI untuk UAE Husin Bagis, dan Dubes UAE untuk RI Abdullah Salem Al Dhaheri.
Dalam penerbangan menuju Jakarta, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Turut serta pula Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M Yusuf Permana.
Dalam kunjungannya di Abu Dhabi, Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan untuk meningkatkan kerja sama kedua negara, utamanya dalam bidang ekonomi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di Abu Dhabi menjelaskan bahwa UAE merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Timur Tengah.
Dalam 10 tahun terakhir ini, hubungan kedua negara berkembang dengan cepat. Dari sisi perdagangan, misalnya, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Angka perdagangan di tahun 2015 sampai 2023 mengalami peningkatan 52 persen. Di 2023 mencapai 3,282 miliar dolar AS.
Dari sisi investasi juga tercatat peningkatan yang signifikan. Menlu Retno menyebut bahwa capaian hubungan dalam satu dekade terakhir ini mendapat perhatian dari Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral.
Selain mengadakan pertemuan dalam bentuk pleno, kedua pemimpin juga bertemu secara empat mata. Menlu Retno menjelaskan bahwa pembahasan dalam pertemuan tersebut berfokus pada kerja sama investasi.
Beberapa hal yang menjadi fokus pembicaraan antara lain rencana kerja sama pembangunan pusat keuangan di Ibu Kota Nusantara. Rencana kerja sama ini diwadahi dalam MoU yang ditandatangani oleh Menteri PUPR dengan Dubai Internasional Finansial Senter.
“Isu kedua yang dibahas adalah kerja sama pengembangan industri bahan baku nikel. Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki stok nikel yang sangat besar,” ungkap Menlu Retno.
Indonesia juga telah mengembangkan ekosistem hilirisasi nikel terutama baterai dan kendaraan listrik. “Dalam kaitan inilah, Presiden Jokowi mengajak UAE untuk melakukan investasi di bidang EV dari hulu ke hilir,” tutur Menlu Retno. (kmb/balipost)