Gelaran Bussiness Matching dan UMKM Expo Jateng di Trans Studio Mall, Kota Denpasar, Bali, resmi dibuka pada Sabtu (20/7). Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jateng itu dibuka Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Gelaran Bussiness Matching dan UMKM Expo Jateng yang dihelat di Trans Studio Mall, Kota Denpasar, Bali, resmi dibuka pada Sabtu (20/7).

Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jateng itu dibuka Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana.

Hari pertama expo UMKM diselenggarakan menghasilkan perjanjian kontrak antara pelaku UMKM Jateng dengan para pembeli (buyer) senilai Rp66 miliar.

Shinta menuturkan, dalam mengembangkan pasar ekspor UMKM, Pemprov Jateng melakukan berbagai upaya promosi, salah satunya melalui kegiatan kontak bisnis dan pameran UMKM di Bali.

Baca juga:  Gaet Investor Asing dan Domestik, Pemprov Jateng Genjot Pengembangan Kawasan Industri

“Bali dipilih sebagai tempat kegiatan karena etalase pasar Internasional,” ucap Shinta dalam sambutannya.

Shinta menambahkan kegiatan ini disiapkan dengan ketat, termasuk memastikan pelaku UMKM yang ikut serta telah memiliki sertifikasi kompetensi ekspor. Sehingga siap dipertemukan dengan buyer maupun melakukan kontak bisnis dengan 32 konsulat jenderal yang hadir.

“Kami menyerahkan sertifikasi kompetensi ekspor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi kepada pelaku UMKM. Harapannya menambah kepercayaan dari para konsulat jendral serta buyer yang hadir,” tegasnya.

Shinta berharap, momentum ini menjadi peluang dan penjajakan kerja sama yang riil antara UMKM dengan para buyer.

Baca juga:  Gencarkan Gerakan Pangan Murah, Pemprov Jateng Terima Dua Penghargaan Bapanas Award

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Eddy S. Bramiyanto mengatakan, di hari pertama berlangsungnya acara tersebut, telah dilakukan tanda tangan kontrak bisnis sejumlah UMKM dengan buyer dari beberapa negara, diantaranya USA dan Austria.

“Total nilai kontak bisnis tersebut yakni Rp66,025 miliar. Target kita di awal Rp35miliar, jadi sudah hampir dua kali lipat. Produknya ada furniture, home decor, food dan beverage, alat musik. Kontrak itu dengan jangka waktu antara 1-5 tahun,” kata Bram di sela acara.

Dengan adanya kegiatan ini, akan semakin meningkatkan penjualan produk UMKM ke pasar ekspor.

Baca juga:  Kerabat dan Teman Sekolah Mengiringi Pengabenan Korban Kekerasan Seksual 

Eddy mengatakan, UMKM Jateng berkontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sejak tahun 2021, kontribusi koperasi dan UMKM terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah terus mengalami kenaikan.

“Tahun 2021 sebesar 12,45%, pada tahun 2022 sebesar 12,46%, dan pada tahun 2023 sebesar 14,89 persen,” kata dia.

Pantauan di lokasi, sejumlah UMKM yang ikut dalam expo tersebut antara lain dari bidang fashion, diantaranya Batik Widayati dari Solo dan Syirka Eco Print dari Sukoharjo. Kemudian furnitur dan home decor dari Surya Java Furnindo Kota Semarang, serta beberapa lainnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *