Para penumpang bersiap menaiki kereta cepat Whoosh di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (13/7/2024). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh tidak hanya memangkas waktu tempuh, tetapi juga menghemat bahan bakar sebesar Rp3,2 triliun per tahun. Hal itu dikatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (21/7), Erick menyebutkan KCJB yang beroperasi sejak Oktober 2023 telah memberikan banyak manfaat masyarakat Indonesia. “Tidak hanya memangkas waktu tempuh, tapi juga penggunaan energi yang lebih efisien. Dengan menggunakan energi listrik, Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa melakukan penghematan bahan bakar sebesar Rp3,2 triliun per tahun,” kata Erick.

Baca juga:  Presiden Diharap Resmikan Proyek Eneco Plasma

KCJB juga telah membawa empat juta penumpang hingga awal Juli 2024. Menurut Erick, angka tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan dan antusiasme masyarakat terhadap kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut.

Lebih lanjut, Erick menyampaikan adanya Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga mendorong angka wisatawan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah berkontribusi sebesar Rp86,5 triliun untuk produk domestik regional bruto (PDRB) Jakarta dan Jawa Barat pada 2019-2023,” ujar Erick.

Baca juga:  Sinergi Kemenkop-Dekranas Lindungi Produk Industri Kecil

Dengan kecepatan yang dirancang mencapai 350 kilometer per jam, Whoosh menghubungkan Stasiun Halim di Jakarta dengan Stasiun Tegalluar di Bandung, Provinsi Jawa Barat, kota terbesar keempat di Indonesia, dan memangkas waktu tempuh antara kedua kota tersebut dari tiga jam lebih menjadi hanya sekitar 40 menit. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *