NEGARA, BALIPOST.com – Korban gigitan anjing rabies di Desa Batuagung bertambah. Hal tersebut diketahui setelah penelusuran di wilayah sekitar lokasi anjing rabies itu berkeliaran.
Dengan tambahan korban, ada 11 orang yang digigit dan dua di antaranya masih anak-anak. Seluruh korban telah mendapatkan layanan VAR (Vaksin Anti Rabies) dan SAR (Serum Anti Rabies) untuk korban dengan luka di area risiko tinggi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gede Ambara Putra, Senin (22/7) mengatakan satu korban tambahan mengalami luka gigitan di kaki, yang termasuk area risiko rendah. Korban sudah mendapatkan penanganan dengan pemberian VAR di fasilitas kesehatan.
“Sudah dilakukan VAR, yang bersangkutan mengalami luka gigitan tidak pada risiko tinggi seperti wajah dan ujung jari,” kata Ambara.
Pihaknya terus mengimbau masyarakat, terutama yang mengalami serangan atau gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) untuk segera melaporkan ke faskes terdekat untuk mendapatkan penanganan awal. Penanganan awal dengan mencuci luka dengan air bersih mengalir dan sabun hingga beberapa menit. “Selanjutnya bisa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan VAR atau SAR,” tambahnya.
Sebelumnya dilaporkan ada 10 warga yang mengalami gigitan anjing liar di Banjar Sawe dan Palungan Batu, Desa Batuagung. Bidang Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan juga langsung melakukan antisipasi dengan vaksinasi emergency di dua banjar tersebut pada Jumat (19/7) dan dilanjutkan pada Senin (22/7). Total ada 60 HPR diberikan vaksin di Banjar Taman dan Palungan Batu. (Surya Dharma/balipost)