JAKARTA, BALIPOST.com – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) diminta untuk mengutamakan penyelamatan awak Kapal LCT Cita XX, yang hilang kontak dalam perjalanan mengangkut perlengkapan penyediaan sinyal 4G di wilayah Yahukimo, Papua Pegunungan.
“Yang utama adalah menyelamatkan nyawa 12 awak kapal tersebut. Karena nyawa manusia lebih penting dari apapun. Saya perintahkan BAKTI Kominfo melakukan upaya pencarian semaksimal mungkin,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dalam keterangan persnya di Jakarta, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (23/7).
Kapal LCT Cita XX yang membawa peralatan BTS, tower, power, dan VSAT untuk penyediaan sinyal 4G BAKTI di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, berangkat dari Timika pada 15 Juli 2024 pukul 05.43 WIT.
Kapal dengan 12 awak itu dijadwalkan tiba di Yahukimo pada 18 Juli 2024. Namun, penanggung jawab Kapal LCT Cita XX pada 19 Juli 2024 melapor ke Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Timika bahwa kapal tersebut belum juga tiba di Pelabuhan Yahukimo.
Kapal LCT GT 145 tersebut terakhir melakukan komunikasi dengan Kapal Prima Jaya pada 16 Juli 2024. Menurut awak Kapal Prima Jaya, Kapal LCT Cita XX saat itu tidak sedang melaju dan berada di pinggiran perairan.
Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar mengatakan bahwa personel BAKTI Kominfo bersama tim SAR gabungan masih berusaha mencari Kapal LCT Cita XX dan awaknya.
Menurut dia, pada Senin (22/7) petang tim SAR gabungan melakukan pencarian ke wilayah perairan Distrik Pulau Tiga menggunakan KRI, helikopter, dan Rigid Inflatable Boat. “Namun, pencarian belum membuahkan petunjuk terkait keberadaan awak dan Kapal LCT Cita XX,” kata Fadhillah.
Tim SAR gabungan pada Selasa melanjutkan upaya pencarian, termasuk melakukan penyisiran dari udara menggunakan helikopter, untuk menemukan Kapal LCT Cita XX dan awaknya. (Kmb/Balipost)