Jalan raya- Situasi aktivitas kendaraan di Jalan Raya Ubud. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Kemacetan di Ubud mengurangi kenyamanan wisatawan termasuk masyarakat lokal. Dinas Perhubungan (Dishub) bersama kepolisian telah melakukan upaya rekayasa lalu lintas namun belum optimal menangani masalah kemacetan di Kawasan Wisata Ubud.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gianyar, I Made Arianta, Rabu (24/7), mengatakan bahwa untuk mengurangi tingkat kemacetan, Dishub bersama kepolisian telah melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Tirta Tawar dan Jero Gadung. Kedua rekayasa lalu lintas di Simpang Penestan dan Jalan Tjampuhan diharapkan bisa mengurangi tingkat kemacetan.

Baca juga:  Kemacetan di Bali Harus Bisa Dicarikan Solusi Terbaik

Arianta menjelaskan, ketiga rekayasa lalu lintas juga dilaksanakan di Jalan Suweta dan Jalan Sriwedari memang sedikit berdampak mengurangi tingkat kemacetan di Monkey Forest. Hanya saja rekayasa lalu lintas ini belum bisa mengatasi kemacetan di Catuspata Ubud.

Dipaparkannya, kemacetan di Catuspata Ubud disebabkan banyak pejalan kaki. Banyak wisatawan berjalan kaki dan menyebrang jalan baik ke Pasar Tematik, Puri Agung Ubud maupun ke Kantor Lurah Ubud. Wisatawan banyak melakukan penyeberangan jalan sehingga Dishub melakukan atau menerapkan sistem buka tutup. “Jalan Suweta masih macet sehingga kami melakukan sistem buka tutup,” ucapnya.

Baca juga:  Timbul Saling Klaim, Ini Penegasan HKTI Bali

Menurut Arianta, penanganan kemacetan di Ubud tidak bisa maksimal dilakukan hanya dengan arus. Pengalihan arus lalu lintas di Ubud tidak bisa maksimal karena tingginya volume kendaraan.

Made Arianta menegaskan, perlu adanya kebijakan yang simultan, terintegrasi dan terstruktur dalam penanganan kemacetan di Ubud. Di samping penyiapan infrastruktur jalan, penanganan kemacetan di Ubud mesti ditangani dengan penyediaan kantong parkir, kebijakan pembatasan kendaraan masuk ke Ubud, termasuk penyediaan sarana publik transport seperti shuttle bus. (Wirnaya/Balipost)

Baca juga:  Kematian Babi di Gianyar Meluas, Peternak Rugi Puluhan Juta
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *