Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana (dua kiri) mendampingi Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin (tengah) meresmikan penataan kawasan Taman Balekambang, Kota Surakarta, Kamis (25/7). (BP/Istimewa)

SURAKARTA, BALIPOST.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mendampingi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meresmikan penataan kawasan Taman Balekambang, Kota Surakarta, Kamis (25/7).

Nana berharap kawasan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pusat kebudayaan Jawa, taman rekreasi keluarga, edukasi, dan hutan kota.

Penataan kawasan berlangsung selama kurang lebih 17 bulan dengan nilai kontrak Rp170,1 miliar. Tempat tersebut merupakan salah satu cagar budaya yang terus dilestarikan dan dilindungi.

Penataan kali ini, dikatakan Nana, untuk meningkatkan sarana ruang terbuka hijau, sarana edukasi, dan hiburan masyarakat.

“Kami berharap Pemkot Surakarta dapat mengelola sebaik mungkin, agar tejaga kualitas dan fungsinya bagi masyarakat,” kata Nana.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh penataan kawasan Taman Balekambang yang dilakukan oleh Kementerian PUPR. Dukungan itu dalam bentuk hibah aset berupa tanah seluas 17.640 m² dan bangunan seluas 880 m². Dalam penataan Kawasan tersebut, hibah aset itu digunakan untuk tempat edukasi Mina Padi dan sejumlah objek edukasi lainnya.

Baca juga:  UMKM Expo Jateng di Bali Dibuka, Hari Pertama Bukukan Kontrak Rp66 Miliar

“Terima kasih kepada PUPR telah melaksanakan pembangunan yang megah di kawasan dengan luas kurang lebih 12 ribu hektare. Penataan ini berupa pembangunan gedung pertunjukan, Java Inovation Center, Pendopo Kedatangan, Amphitheater dan Mina Padi,” katanya.

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan Taman Balekambang memiliki nilai sejarah yang harus dilestarikan. Selain pernah dijadikan pemandian putri kraton, taman ini juga menjadi tempat bermain kelompok Srimulat yang legendaris.

“Luasnya 12,8 hektare. Tadi saya sudah melihat gedung pertemuan (dan pertunjukan) yang representatif. (Bangunan) yang lama sudah dirobohkan,” katanya.

Baca juga:  Percepatan Pelaksanaan KLB Demi Kompetisi di Indonesia

Taman Balekambang juga masih terjaga keasriannya dengan banyak pohon-pohon berusia ratusan tahun. Ia menyebutkan, sangat tepat jika lokasi tersebut dijadikan taman hijau, tempat rekreasi, edukasi, serta pengembangan budaya dan seni.

Kelestarian ekologis dan seni budaya tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk datang berkunjung.

Taman ini juga didorong untuk memberikan manfat signifikan kepada masyarakat dan perekonomian. Salah satunya dengan menyediakan tempat khusus untuk pelaku UMKM menjajakan produknya.

Ma’ruf Amin berpesan agar Taman Balekambang dioptimalkan menjadi pusat berbagai aktivitas warga, mulai dari kegiatan sosial, olahraga, kesenian, dan budaya. UMKM juga harus dilibatkan dalam pengisian gerai-gerai yang ada.

“Saya mengajak untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam pemanfaatan taman ini. Ke depan, pembangunan infrastruktur hijau serupa perlu terus dipacu di berbagai kota di Indonesia. Hal ini tentu memerlukan perencanaan dan sinergi antara pusat dan daerah,” jelasnya.

Baca juga:  Gedung Sate Kembali Tutup, Jumlah Pegawai Kena COVID-19 Lampaui 75 Orang

Sebagai informasi, Taman Balekambang didirikan pada tahun 1921 oleh KGPAA Mangkunegara VII sebagai bentuk kasih sayang kepada kedua putrinya, GRAy Partini dan GRAy Partinah. Taman itu awalnya digunakan sebagai pemandian putri Kraton Mangkunegaran dan taman botani sehingga tidak dibuka untuk umum.

Dalam perkembangannya, Taman Balekambang kemudian dibuka untuk umum oleh KGPAA Mangkunagara VIII. Sejak itu mulai diselenggarakan beragam kesenian rakyat. Kemudian tahun 2008 dilakukan revitalisasi dan mulai dimultifungsikan sebagai taman seni budaya, taman botani, taman edukasi, dan taman rekreasi. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *