Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pasamuan Pimpinan dan Guru Besar Perguruan Tinggi bertajuk Nayaka-Bali-Nagata yang digelar di kampus ISI Denpasar, Rabu (24/7) menjadi wujud apresiasi atas kinerja Wayan Koster ketika memimpin Bali. Bali sedang membutuhkan pemimpin yang smart, tegas dan tangguh, serta cerdik menyikapi permasalahan.

Anggota DPRD Provinsi Bali Fraksi PDI Perjuangan, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, mengatakan bahwa suatu kepercayaan yang luar biasa diberikan oleh para cendikia di Bali kepada Wayan Koster untuk dapat kembali memimpin Bali untuk menjadikan Bali Era Baru semakin bermanfaat bagi masyarakat Bali.

Dikatakan, di masa saat ini, dengan tantangan Bali menghadapi kepungan urban, migrasi, dan akulturisasi budaya memang dibutuhkan seorang pemimpin yang smart, tegas dan tangguh, serta cerdik dalam menyikapi permasalahan Bali.

Baca juga:  Tebing Setinggi 30 Meter Longsor, Buruh Galian C Tewas Dijepit Truk

Akademisi FISIP Universitas Warmadewa (Unwar), Anak Agung Gde Brahmantya Murti, SIP., MPA., memandang bahwa paruman pimpinan dan Guru Besar perguruan tinggi di Bali perlu digaungkan bersama agar kampus bisa saling bersinergi untuk merespon dan memberikan solusi bagi permasalahan yang terjadi di masyarakat khususnya di Bali.

Diakui bahwa pasamuan tersebut menjadi politis karena dilaksanakan saat fase menyambut pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 27 November 2024. Namun, penting bagi calon kepala daerah bertemu dengan pimpinan dan Guru Besar perguruan tinggi untuk menunjukkan bahwa calon pemimpin ke depan tidak abai dengan lembaga pendidikan tinggi sebagai tempat mengambil keputusan secara akademis dalam penyelenggaraan negara.

Sementara, anggota DPRD Provinsi Bali Fraksi PDI Perjuangan, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana menanggapi hasil pesamuan. Adhi mengatakan untuk menentukan masa depan Bali ke depan penting bagi kaum intelektual untuk berkontribusi dalam menjaga Bali.

Baca juga:  Atasi Kebutuhan Air Bersih Warga, LPD Kekeran Kelola PAM Desa

Baginya sumbangsing pemikiran para akademis sangat diperlukan bagi masa depan Bali. Sehingga, apa yang telah menjadi rekomendasi para pimpinan dam Guru Besar perguruan tinggi di Bali ini cerminan bahwa Bali membutuhkan sosok pemimpin seperti Wayan Koster. Apalagi, untuk menilai dan memilih pemimpin harus dilihat dari track record.

Terlebih, Bali merupakan daerah yang sangat spesifik berkaitan dengan aspek budaya religius, sehingga membutuhkan pemimpin yang memiliki track record memahami budaya dan religius seperti Wayan Koster.

Dikatakan, Wayan Koster pada periode pertamanya sebagai Gubernur Bali yang penuh tantangan karena pandemi Covid-19, telah mampu membangun fondasi yang kokoh untuk pemajuan Bali ke depan. Dimana, perangkat regulasi telah diundangkan, konsep transformasi ekonomi Kerthi Bali telah dibentuk, wahana pemajuan seni budaya Bali telah dirancang, berikut berbagai infrastruktur dasar dan strategis telah dibangun.

Baca juga:  Penghormatan Terakhir, Palebon Cok Budi Suryawan Diawali Upacara Kedinasan

Selain itu, di masa kepemimpinannya, Wayan Koster Bali telah melahirkan berbagai regulasi yang fundamental. Diantaranya, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali, Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali, Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali, dan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan Seratus Tahun Bali Era Baru 2025-2125, sebagai landasan yang kokoh dalam memuliakan alam, manusia, dan kebudayaan Bali. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *