JAKARTA, BALIPOST.com – Indonesia optimis mampu mewujudkan swasembada pangan dalam waktu kurang dari tiga tahun ke depan. Optimisme itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
“Insya Allah tidak lebih dari tiga tahun kita akan swasembada (pangan) kembali,” kata Amran di sela menghadiri Festival Pangan Nusantara Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Glora Bung Karno (GBK) Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (28/7).
Keyakinan Amran sejalan dengan berbagai upaya pemerintah yang terus menggencarkan perluasan areal tanam (PAT) dan solusi cepat pompanisasi sebagai antisipasi kekeringan panjang akibat gelombang panas.
Mentan mengatakan, sejauh ini persiapan demi persiapan terus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas nasional. Di antaranya penambahan alokasi pupuk subsidi dari yang sebelumnya 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton.
Selain itu, pembagian benih gratis, penggunaan alsintan serta pemasangan solusi cepat pompanisasi untuk mengairi sawah dengan menyedot air melalui pompa dari sungai yang tidak kering.
Dia menerangkan, pompanisasi merupakan kali pertama dalam sejarah dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian sebagai salah satu upaya cepat untuk meningkatkan produksi pertanian nasional. Pasalnya, pemanfaatan pompa yang termanfaatkan sebanyak 20.559 unit per hari dan lahan sawah terealisasi sekitar 582.528 hektare.
“Apa tujuannya? Tujuannya adalah memompa sungai yang tidak pernah kering untuk dialirkan ke sawah. Hasilnya sudah ada, bahkan Bapak Presiden (Joko Widodo) sudah mengunjungi tujuh daerah pompanisasi dan beliau minta agar segera dipercepat karena hasilnya nyata dari yang tanam 1 kali menjadi 3 kali,” katanya.
Menurut Mentan, semua upaya tersebut terbukti mampu meningkatkan produksi secara signifikan sehingga berdasarkan prognosa Badan Pusat Statistik (BPS) maupun Bapanas dalam panen dua bulan ke depan Indonesia akan memiliki surplus sebesar 700 ribu ton.
Dengan begitu, kata Mentan, kekurangan pangan yang penuhi dari impor bisa ditekan melalui produksi dalam negeri. “Dan ini kerja keras kita semua termasuk kerja keras wartawan (media), karena sukses itu tidak pernah berdiri sendiri. Bukan hanya Kementan saja, tetapi, wartawan, Bulog dan Bapanas juga bagian dari kesuksesan pemerintah di sektor pangan,” katanya.
Mentan menambahkan bahwa sebaran pompa telah mengairi 500 ribu hektare sawah baik yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur maupun luar pulau jawa lainnya.
Dia berharap, penambahan pompa terus dilakukan melalui usulan pemerintah daerah. “Bayangkan kalau 500 ribu hektare kita pompa di kali 5 ton saja nggak usah 10 ton, itu hasilnya bisa 5 juta ton dan itu bisa mengurangi impor. Jadi sudah kelihatan efektifitasnya selama pompa kita jalankan produksi meningkat,” katanya.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mendukung upaya Kementan dalam meningkatkan produksi dalam negeri sehingga ke depan Indonesia mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri. “Jadi yang paling benar itu adalah kita atur produksi dalam negeri dan tadi bersama dengan Bapak Menteri Pertanian sudah disampaikan,” kata Arief. (Kmb/Balipost)