Presiden Joko Widodo memberikan keterangannya saat perdana berkantor di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (29/7/2024). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam membahas percepatan produksi minyak dan gas bumi, Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/7),

“(Rapat terbatas) Produksi migas, perlu percepatan. Kan prospeknya sudah mulai keliatan kan,” jelas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara.

Baca juga:  RUPSLB BRI Tetapkan Sunarso Jadi Dirut BRI

Ia mengatakan, terdapat potensi sumber-sumber baru minyak dan gas bumi antara lain di selat Makassar dan di wilayah Timur Indonesia. “Dari 5 wilayah kerja baru untuk joint study, hasil geoseismik 2020. Kan geoseismiknya ada 32 ribu km itu identifikasi beberapa potensi temuan migas baru,” jelas Arifin.

Adapun Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan bahwa capaian lifting minyak pada Semester I Tahun 2024 mencapai 576 ribu barel minyak per hari (BOPD).

Baca juga:  Tabanan Belum Mampu Penuhi Permintaan VOC

“Realisasi produksi minyak kita adalah 576 ribu barel per hari,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Semester I/2024 di Jakarta, Jumat (19/7).

Capaian tersebut lebih rendah apabila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan APBN 2024 sebesar 635 ribu BOPD.

Sedangkan salur atau lifting gas pada Semester I/2024 tercatat mencapai 5.301 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

Baca juga:  Menkes Dorong Percepatan Penyelesaian Masalah Kesehatan

Capaian tersebut lebih rendah daripada yang ditetapkan di APBN 2024 sebesar 5.785 MMSCFD, serta lebih rendah daripada yang ditetapkan di WP&B sebesar 5.443 MMSCFD. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *