Ilustrasi armada pesawat terbang American Airlines. (BP/Ant)

YERUSALEM, BALIPOST.com – Sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan keamanan di kawasan tersebut, tiga maskapai penerbangan AS dan Inggris membatalkan penerbangan ke Israel pada Rabu (31/7).

Dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (2/8), ketegangan keamanan meningkat saat Tel Aviv bersiap menghadapi kemungkinan pembalasan dari Hizbullah Lebanon setelah pembunuhan salah satu pemimpin militer utamanya di Beirut.

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa maskapai penerbangan AS, United Airlines dan Delta Air Lines, memutuskan untuk pindah setelah pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr pada Selasa (30/7).

Harian Yedioth Ahronoth Israel juga mengonfirmasi bahwa British Airways telah mengumumkan penangguhan penerbangannya ke Israel. “United Airlines, yang mengoperasikan 14 penerbangan mingguan ke Tel Aviv, memberi tahu pelanggan tentang pembatalan penerbangan untuk beberapa hari mendatang,” kata surat kabar tersebut.

Baca juga:  Temukan Puluhan Kasus, Inggris Selidiki COVID-19 Varian India

“Delta membatalkan penerbangan hari Rabu dan Kamis dari New York,” tambahnya.

Surat kabar itu mencatat bahwa “British Airways juga mengumumkan pembatalan, meskipun tidak jelas apakah itu untuk 24 atau 48 jam ke depan.”

Pada Senin, Austrian Airlines dan Lufthansa dari Jerman juga menangguhkan penerbangan dari dan ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.

Pada April, Israel menutup wilayah udaranya selama tujuh jam karena serangan pesawat nirawak dan rudal besar-besaran oleh Iran, yang merupakan balasan atas serangan udara Israel terhadap kedutaan besar Iran di Damaskus yang menewaskan 16 orang, termasuk seorang perwira senior Pasukan Quds Iran.

Baca juga:  Tersandung Kasus Narkoba, Jabatan Perbekel Pengastulan Tetap Diperpanjang

Ketegangan keamanan Israel meningkat setelah Tel Aviv mengumumkan pembunuhan Shukr, 63 tahun, dalam sebuah serangan udara terhadap sebuah gedung di Beirut selatan pada Selasa malam. Hizbullah mengonfirmasi pembunuhan Shukr pada Rabu malam.

Beberapa jam kemudian, kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan bahwa Tel Aviv membunuh kepala biro politiknya, Ismail Haniyeh, dalam serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di Teheran.

Haniyeh telah tiba di ibu kota Iran tersebut untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.

Baca juga:  Ini, Realita Penerbangan di Masa Depan

Kekhawatiran meningkat akan terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di tengah baku tembak lintas perbatasan selama berbulan-bulan.

Eskalasi tersebut terjadi di tengah serangan gencar Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.400 orang sejak Oktober 2023 menyusul serangan Hamas. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *