Seorang petani tengah membajak lahan yang ada wilayah Kecamatan Kuta Utara, Badung. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali Juli 2024 sebesar 99,44, turun 3,44 persen dibandingkan bulan Juni 2024 yang tercatat 102,99. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai tukar produk yang dihasilkan petani belum mampu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga petani, yang terdiri dari konsumsi rumah tangga dan biaya produksi pertanian.

Kepala BPS Bali, Endang Retno Sri Subiyandani, Kamis (1/8) mengatakan, penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya indeks yang diterima petani (It) sedalam 3,44 persen dari 125,08 menjadi 120,78 pada bulan Juli 2024. Sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) tercatat naik setinggi 0,001 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca juga:  Jelang HUT RI ke-72, Penjualan Bendera Merah Putih di Bangli Masih Sepi

Dari lima subsektor yang menjadi komponen penyusun indeks NTP Provinsi Bali, terdapat satu subsektor yang mampu mencapai angka 100 pada bulan Juli 2024 yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat.

Meski di atas 100, namun indeks subsektor tanaman perkebunan rakyat pada Juli 2024 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya. Indeks NTP subsektor tanaman
perkebunan rakyat (NTPR) tercatat sebesar 105,87 atau turun sedalam 5,90 persen dari bulan sebelumnya.

Penurunan tersebut disebabkan turunnya It sedalam 5,99 persen dan turunnya Ib sedalam 0,09 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani (It) dari 135,79 menjadi 127,66 pada bulan Juli 2024 dominan disebabkan oleh
turunnya indeks harga komoditas tanaman perkebunan rakyat, khususnya cengkeh dan
kako atau coklat biji.

Baca juga:  Indeks NTP Bali Belum Pulih

Penurunan pada Ib dari 120,69 menjadi 120,58 dipengaruhi oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sedalam 0,16 persen, sedangkan indeks BPPBM tercatat naik sebesar 0,17 persen.

Sementara empat subsektor lainnya berada di bawah angka 100 yaitu subsektor tanaman pangan, subsektor peternakan, subsektor hortikultura, dan subsektor perikanan.

Secara Nasional, indeks NTP tercatat sebesar 119,61 atau naik 0,70 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Juli 2024, Indeks NTP Provinsi Bengkulu tercatat mengalami kenaikan NTP paling tinggi, sebesar 3,48 persen.

Baca juga:  Tanpa SKTS, Belasan Duktang Terjaring Operasi

Sebaliknya, NTP Provinsi Sulawesi Tengah tercatat mengalami penurunan yang paling dalam, sebesar 4,69 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Provinsi Bali pada bulan Juli 2024 tercatat sebesar 123,48 atau turun sedalam 0,02 persen dibandingkan kondisi bulan sebelumnya.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Bali Juli 2024 tercatat sebesar 103,88 atau turun 3,51 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *