Sanggar seni- Kelompok Puspa Warna asal Prancis menampilkan tabuh dan tari di Balai Banjar Pinda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar Sabtu (3/8) malam. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Salah satu sekaa atau kelompok gong kebyar yang seluruh anggotanya merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Prancis tampil di Balai Banjar Pinda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar Sabtu (3/8) malam.

Anggota Sekaa atau Kelompok Puspa Warna, yang beralamat di Paris-Prancis berada di bawah naungan Asosiasi Panca Indra yang fokus belajar Gong Kebyar dan Semar Peguliangan.

Koordinator Kelompok, Theo Merigeau, mengatakan, Group mereka terdiri dari 20 orang yang terdiri dari berbagai latar belakang yang sangat tertarik terhadap seni Bali, khususnya gambelan. Mereka datang ke Bali selain untuk unjuk kebolehan di depan masyarakat Banjar Pinda, anggota kelompok seni juga berkesempatan berlibur di Bali.

Baca juga:  Partisipasi di "Earth Hour," Aston Denpasar Gunakan Penerangan Tenaga Surya

Sekitar Tahun 2011, mereka menghimpun diri di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris di bawah binaan Bidang Penerangan Sosial Budaya. Pada tahun tersebut juga mereka berkesempatan belajar dengan pelatih atas nama Kumpul salah satu tokoh gambelan dari Desa Adat Pinda, Saba, Blahbatuh, Gianyar. “Kami terus mengembangkan diri mengadakan latihan rutin di Paris dua kali seminggu,” ujar Theo yang sudah fasih berbahasa Indonesia.

Baca juga:  Crossborder Tourism Dimatangkan di Pulau Dewata Bali

Setelah sekian lama belajar gambelan di Paris, Kelompok Puspa Warna berkesempatan untuk tampil langsung di Bali. Selama 10 hari (22/7)- (2/8) kelompok seni ini mengadapan workshop di Pinda Desa Saba.

Theo menekankan selama 10 hari anggota kelompok belajar bersama pemuka sekaa Gong Dharma Kesuma Banjar Pinda di Balai Banjar. “Pementasan ini sangat berarti bagi kami, kami yang dari jauh menghimpun diri dengan biaya sendiri akhirnya bisa pentas di sini,” tuturnya.

Baca juga:  Bazaar Ricuh, Dua Orang Luka Parah

Dalam pementasan tersebut mereka membawakan gending lelambatan Kreasi Tabuh Telu Pepanggulan, Tari Pendet, dan Tabuh Kreasi Manuk Anguci yang merupakan tabuh lengendaris milik para seniman Banjar Pinda. Berdampingan dengan Seka Gong Dharma Kesuma, Pinda mereka saling bergantian memainkan gambelan. (Wirnaya/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *