SEMARAPURA, BALIPOST.com – Banyaknya wisatawan yang meninggal saat berwisata di wilayah Kepulauan Nusa Penida, kembali menjadi sorotan DPRD Klungkung. Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Persatuan Demokrat secara resmi kembali mempertanyakan hal itu, dalam pemandangan umum fraksinya, ketika membahas Ranperda tentang APBD Perubahan 2024, Kamis (8/8).
Bahkan, situasinya masih sama, ketika fraksi ini sudah mempertanyakannya setahun lalu. Anggota DPRD Klungkung dari fraksi ini, I Nyoman Mujana, mengatakan sampai saat ini, masih ditemukan pelanggaran kepariwisataan di Nusa Penida. Seperti layanan pengunjung ke lokasi wisata yang saling berebutan, pemakaian jalan menuju lokasi objek wisata yang saling mendahului serta masih adanya para pengunjung yang jatuh di lokasi obyek wisata di Nusa Penida.
“Pertanyaan kami yang sama dengan tahun sebelumnya, sudah sejauh mana pemerintah daerah telah melakukan upaya antisipasi kecelakaan tersebut dan pencegahan dini terhadap pelanggaran dari pelaku wisata di Nusa Penida. Bagaimana bentuk pengamanannya, standar pengamannya, pengaturannya serta pemantauannya?” sorot Politisi Partai Perindo ini.
Menanggapi sorotan tersebut, Penjabat Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika mengakui masih belum bisa mengatasi masalah tersebut. Menurut dia, ini kembali terhadap apa yang bisa dilakukan, karena standarisasi destinasi belum dapat dibangun.
Hal ini disebabkan permasalahan pengelolaan yang selama ini belum teratasi dengan pengelolaan secara kawasan. “Secara garis besar, kejelasan lahan yang kami akan tata masih belum jelas. Solusi terkait hal tersebut, yaitu daerah mampu bekerja sama dengan pihak pemilik atau daerah mampu mendapatkan hibah dari pemilik, atau daerah mampu membeli lahan yang menjadi objek wisata tersebut. Sehingga dalam penataan yang berstandarisasi keamanan dan kebersihan yang dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan, dapat dilakukan secara berkelanjutan,” terang Jendrika.
Pariwisata Nusa Penida faktanya memang sedang dalam sorotan banyak pihak dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya menyangkut keindahan alam objek wisatanya, tetapi juga mengenai aspek keamanannya.
Faktor keamanan seringkali menjadi pertanyaan banyak pihak karena begitu banyak wisatawan nusantara maupun mancanegara menjadi korban saat berwisata. Ada yang meninggal karena jatuh, terperosok, tenggelam, bahkan ada yang menjadi korban dalam tabrakan boat. (Bagiarta/balipost)