Peternak menunjukan babi di kandang. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Harga babi di tingkat peternak naik dalam sebulan terakhir. Kenaikan terjadi karena tingginya permintaan, tidak hanya di Bali namun juga dari luar.

Saat ini harga babi di tingkat peternak di Bangli mencapai Rp 48.500 -50.000 per kilogram. Sebelumnya harganya berkisar Rp 40-42 ribu per kilogram.

Menurut Ketua GUPBI Bangli Sang Putu Adil, harga babi saat ini tergolong tinggi. Kenaikan harga terjadi secara bertahap dalam sebulan terakhir.

Baca juga:  Petani Enggan Gunakan Benih Yang Tahan Virus Mosaik

Penyebab kenaikan harga karena permintaan babi meningkat. Di Bali saat ini banyak masyarakat menggelar upacara ngaben dan pernikahan.

Hal itu berpengaruh terhadap permintaan dan harga babi. Tak hanya itu permintaan babi dari luar Bali juga melonjak. “Kalau dulu kan pengirimannya hanya ke Jakarta. Sekarang Sulawesi dan Kalimantan juga minta,” kata Adil.

Di sisi lain populasi babi di tingkat peternak sedikit. Masih banyak peternak yang enggan menambah populasi karena dihantui kekhawatiran penyakit babi, seperti ASF.

Baca juga:  Anggaran Terbatas, Bangli Hanya Ikut 4 Materi PKB

Ia memperkirakan harga babi mendekati hari raya Galungan nanti masih sama seperti sekarang. Tidak terjadi kenaikan dari harga saat ini. “Walau pun permintaan naik kan teman-teman peternak sudah pada menyiapkan. Jadi kalaupun nanti harganya naik, paling tinggi Rp 50 ribu per kilonya, tidak lebih,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *