GIANYAR, BALIPOST.com – Palebon almarhum I Gusti Agung Oka yang dilaksanakan di kuburan Desa Adat Keramas, Jumat (23/8) mendatang kini sedang menjalani beberapa rangkaian acara palebon. Pada Selasa (20/8) digelar pamlaspasan Naga Banda berlangsung di Wantilan Dalem Agung Pura Kawitan Sri Nararya Kresna Kepakisan dan dipuput Ida Pedanda Griya Baknakan, Gianyar.
Penglingsir Puri Ageng Keramas, I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, S.H., M.H., menjelaskan dalam rangka palebon almarhum I Gusti Agung Oka sudah disiapkan beberapa bulan lalu. Palebon mengunakan sarana bade, lembu dan Naga Banda. Untuk Naga Banda di-plaspas di Wantilan Dalem Agung Pura Kawitan Sri Nararya Kresna Kepakisan oleh Ida Pedanda Griya Bakbakan Gianyar. Selanjutnya dibawa ke Puri Ageng Keramas melalui jalur Jalan By-pass Prof Mantra. Kemudian di simpang Masceti belok kiri melalui Desa Medahan, di simpang tiga ke kiri menuju Puri Ageng Keramas.
Puncak palebon pada Jumat (23/8) dari pagi akan digelar upacara mlaspas bade, lembu dan uparengga sarana lainnya.
Kemudian dilakukan “manah” Naga Banda oleh Ida Pedanda Gerya Bakbakan, Gianyar. Kemudian Bade, Lembu dan Naga Banda diusung ke kuburan Desa Adat Keramas.
Besok paginya pada Sabtu (24/8) dilanjutkan nganyut ke tengah laut Masceti.
Penglingsir Puri Ageng Keramas dalam kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena dalam proses palebon ini ada pengalihan arus lalu lintas.
Palebon yang berlangsung akan melibatkan orang mencapai seribuan, dimana prosesi upacara palebon akan menggunakan Naga Banda.
“Prediksi banyaknya orang yang akan terlibat, dan guna melancarkan prosesi upacara, maka perlu dilakukan pengalihan arus lalin,” jelas Penglingsir Puri Saren Kangin, I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, S.H., M.H., saat rapat koordinasi pengalihan arus dengan pihak Kepolisian dari Polsek Blahbatuh, Dishub Gianyar, Bandesa Desa Adat, Perbekel Desa Keramas, dan Pecalang Desa Adat Keramas.
Gusti Agung Ngurah Sudarsana menambahkan palebon menggunakan bade setinggi 13 meter, lembu setinggi 4 meter, dan naga banda. Dalam pengusungan akan melibatkan ratusan orang yang dilakukan secara estafet. (Agung Yuliantara/denpost)