SINGARAJA, BALIPOST.com – Sebanyak 700 Kepala Keluarga di Desa Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt mengalami krisis air bersih sejak sepekan terakhir. Kecilnya debit air ditambahkan minimnya reservoar atau bak penampungan diduga menjadi penyebab utama.
Perbekel Desa Pangkungparuk Ni Nyoman Sekarini, dikonfirmasi, Kamis (22/8) menjelaskan, kondisi krisis air yang dialami oleh warganya ini merupakan musibah tahunan. Terbaru krisis air yang melanda desanya terjadi sejak sepekan lalu. Atas kondisi itu, pihaknya pun bersurat ke BPBD Buleleng untuk membantu menyuplai air untuk beberapa dusun. Terparah, Krisis air bersih ini terjadi di tiga dusun, yakni Dusun Laba Merta, Dusun Laba Nangka, dan Dusun Pangkung Paruk dengan jumlah penduduk hampir 7.500 jiwa.
“Ini memang terjadi hampir setiap tahun desa kita selalu kekurangan air. Debit air ada, Cuma skalanya kecil, ditambah lagi kurangnya bak penyimpanan,”terangnya.
Mengantisipasi hal serupa di tahun mendatang, pihaknya pun terus mengupayakan pembangunan sejumlah reservoar di Desanya. Usulan itupun sudah disampaikan dalam Musrembang Desa, Selain pembangunan reservoar, pihaknya juga akan mengusulkan pembangunan sumur bor dengan menggunakan alokasi Dana Desa.
“Kita sempat dikasih tahun lalu pembangunan reservoar. Itu tidak cukup dengan jumlah penduduk yang mencapai 7.500 jiwa. Hingga tahun 2025 ini kita akan mengusulkan kembali melalui dana desa yang ada,”tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menjelaskan kegiatan suplai air untuk Desa Pangkung Paruk sudah dilakukan sejak sepekan terakhir. Dalam sehari, 3 truk tangki berkapasitas 5.000 liter pun disiapkan untuk menyuplai air.
“Suplai air itu nantinya kita tampung di reservoar yang ada. Kemudian kita juga taruh tandon disana, Nanti masyarakat secara bergilir untuk mengambil air ditempat yang ditentukan,”tandasnya. (Nyoman Yudha/Balipost)