BANGLI, BALIPOST.com – Pasar tradisional di Kabupaten Bangli belum semuanya dilengkapi alat proteksi kebakaran seperti hidran. Pasar Kidul misalnya. Pasar yang sempat beberapa kali dilanda kebakaran itu tidak memiliki fasilitas tersebut. Sempat ada tapi kini sudah tidak berfungsi.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Bangli I Dewa Gede Wirawan, Kamis (22/8) mengatakan keberadaan hidran sangat penting untuk mengantisipasi kebakaran dan memudahkan petugas dalam mencari sumber air saat terjadi kebakaran. Saat ini hidran baru terpasang di gedung pemerintahan dan rumah sakit. Seperti di Kantor DPRD Bangli, RSU Bangli dan RSJ.
“Untuk bangunan pasar baru Pasar Singamandawa. Saat perencanaan sudah kami cek, akan tetapi untuk pelaksanaan apakah hidran dipasang atau tidak, kami kurang tahu,” ungkapnya.
Sementara pasar Kayuambua diakuinya belum dilengkapi hidran. “Yang di pasar kidul dulu pernah ada hydran, tapi sekarang sudah tidak berfungsi,” kata Dewa Wirawan.
Dia mengungkapkan rencananya pihaknya akan memasang kembali hidran di pasar kidul pada 2025. Bersamaan dengan pemasangan hidran di depan Kantor Bupati Bangli. Terkait hal itu pihaknya sudah mengusulkan anggaran ke Pemkab Bangli. “Kami sudah usulkan. Pemasangan satu hidran butuh dana sekitar Rp 60 juta,” ujarnya.
Selain pasar yang dikelola pemerintah, Dewa Wirawan juga menyebutkan beberapa pasar yang dikelola desa seperti Pasar Catur dan Pasar Metra juga belum dilengkapi dengan hidran. Dewa Wirawan pun berharap agar pihak pengelola pasar memberikan perhatian lebih serius. Kalaupun tidak memungkinkan untuk menyediakan hidran minimal disediakan alat pemadam api ringan (APAR) dan penampungan air. (Dayu Swasrina/Balipost)