Perontok padi konversi listrik menjadi salah satu pendukung pengembangan urban agriculture di Denpasar. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Denpasar mengembangkan urban agriculture atau pertanian di perkotaan menggunakan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang ramah lingkungan atau nol emisi.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar A. A. Gde Bayu Brahmasta, Minggu (25/8) mengatakan, urban agriculture berfokus pada pertanian berkelanjutan. Maka yang pertama dilakukan adalah menjaga lahan pertanian yang saat ini terbatas dengan pemanfaatan teknologi.

Selain itu, pertanian berkelanjutan juga membutuhkan alsintan yang berkelanjutan yaitu alat yang menggunakan tenaga listrik yang bersumber dari energi matahari dan mikro hydro. Sehingga BBM yang menghasilkan emisi atau gas buang diganti dengan alsintan yang menggunakan tenaga listrik.

Baca juga:  BRI dan Pertamina Hadirkan "Free Pertamax Series"

Uma Palak yang ada di Subak Sembung diharapkan dapat menjadi percontohan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan untuk urban agriculture. “Ini menjadi tantangan ke depan maka kami di Denpasar mengembangkan pertanian presisi,” ujarnya.

Bantuan peralatan nol emisi diberikan Pertamina berupa mesin traktor dan perontok padi konversi listrik. Sales Area Manager Retail Pertamina Bali, Endo Eko Satryo menjelaskan, pihaknya melakukan langkah inovasi sosial melalui pemberian alat untuk petani di Uma Palak, khususnya di Munduk Palak, Subak Sembung.

Traktor dan mesin perontok padi listrik ini merupakan dukungan dalam mewujudkan Net Zero Emission pada 2060. Traktor listrik dan mesin perontok padi konversi listrik dikatakan dapat ikut mendukung penekanan emisi karbon.

Baca juga:  Operator SPBU di Denbar Minta Biaya Admin ke Pelanggan Viral, Pertamina Sebut Salahi SOP

Hal tersebut dapat dilihat dari pengembangan inovasi sosial yang telah dilakukan sejak 2023, yang memanfaatkan dua sumber energi baru terbarukan berupa panas matahari dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan aliran air dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Kini daya listrik yang disimpan tidak hanya digunakan untuk pengairan atau proses tanam saja, tapi juga digunakan untuk mendayai traktor dan mesin perontok padi konversi yang telah menggunakan baterai untuk menyimpan dayanya.

Baca juga:  Kasus Dugaan Korupsi di Pertamina, Dua Tersangka Baru Ditetapkan

Melalui solar panel dan mikro hidro yang memanfaatkan limbah Non B3 perusahaan berupa hose reel dan menggunakan daya matahari melalui PLTS dapat menghasilkan daya listrik sebesar 9,6 kWp.

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan alsintan ini merupakan suatu terobosan yang akan diterapkan di segala lini untuk kedepannya, mengingat daya yang dihasilkan untuk mesin tersebut sangat ramah lingkungan.

“Inovasi sosial ini juga merupakan kado untuk teman-teman petani Denpasar khususnya di Munduk Palak, Subak Sembung dalam memperingati Hari Tani Nasional 24 September mendatang,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *