Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memberikan pemaparan di sela menghadiri Konferensi Internasional Kualitas Pariwisata ke-1 di Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (30/8/2024). (BP/Ant)

DENPASAR, BALIPOST.com – Rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) selama berwisata di Indonesia pada 2024 mencapai 1.500 dolar AS atau sekitar Rp23,1 juta per kunjungan dengan kurs Rp15.459 per dolar AS. Hal tersebut dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

“Capaian itu sekitar 50 persen lebih tinggi dibandingkan masa sebelum pandemi COVID-19,” kata Sandiaga di sela menghadiri Konferensi Internasional Kualitas Pariwisata ke-1 di Sanur, Denpasar, Bali, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (30/8).

Baca juga:  Garuda Buka Kembali Sejumlah Rute Domestik dan Internasional

Ia menjelaskan, peningkatan pengeluaran wisman itu dicapai melalui fokus pengembangan 3S yakni serenity, spiritual dan sustainability (ketenangan, spiritual dan keberlanjutan). “Dulu kami fokus 3S yang lain yakni sun, sea dan sand,” imbuhnya.

Terkait jumlah kunjungan wisman, Sandiaga memperkirakan hingga Agustus ini sebanyak 13 juta wisatawan asing mengunjungi Indonesia.

Ada pun rata-rata lama tinggal wisman di Indonesia per Mei 2024 selama 7,51 malam atau lebih rendah dibandingkan periode Mei 2023 mencapai 7,87 malam.

Baca juga:  Langgar Sempadan Pantai, Satpol PP Bongkar Tempat Pembuatan Garam Tradisional

Pemerintah memiliki target kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia pada 2024 mencapai 17 juta orang, sebanyak tujuh juta di antaranya diharapkan disumbangkan melalui Bali.

Untuk mendorong pariwisata tanah air, ia memaparkan strategi komunikasi dalam pemasaran pariwisata 2024-2025 yakni menyentuh pasar wisatawan generasi milenial dan generasi Z.

Selain itu, pekerja yang bisa melakukan mobilitas (remote worker), keluarga muda, pelancong dan komunitas dengan pengeluaran tinggi di antaranya para pensiunan.

Baca juga:  Tangani Isu Ekonomi, Survei Sebut Masyarakat AS Lebih Pilih Harris

“Khususnya generasi Z, mereka familiar dengan geografi, keluarga dewasa muda yang mencari pengalaman pertama di Indonesia, tidak hanya di Bali tapi lima super prioritas lainnya seperti Labuan Bajo, Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Likupang,” katanya.

Di sisi lain pemerintah juga menargetkan peningkatan peringkat indeks pariwisata Indonesia yang saat ini berada di posisi ke-22 dunia, meningkat dibandingkan posisi sebelumnya pada posisi ke-32. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *